Achmad Dwi Afriyadi – detikFinance
Jumat, 16 Jun 2023 14:00 WIB
Jakarta – Beberapa hari ini PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) akan kembali membawa anak usahanya melantai di pasar modal. Kali ini giliran anak usaha yang bergerak di bidang pengembangan kendaraan listrik segmen kendaraan besar, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk.
Perusahaan ini telah melalui serangkaian kegiatan proses penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO). Pada 19 Juni 2023 VKTR akan resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEJ).
Presiden Ciptadana Sekuritas John Herry Teja selaku penjamin emisi mengungkapkan perkembangan proses IPO VKTR. Dalam proses IPO terjadi kelebihan permintaan atau oversusbcribe atas saham VKTR hingga 38 kali.
“Oversubscribe 38 kali di harga 100, sehingga total alokasi atau jatah pooling ter-adjust atau ada tambahan 10% menjadi 17,5%,” tuturnya, Jumat (16/6/2023).
VKTR menawarkan saham IPO-nya di rentang harga Rp 100-130. Akhirnya ditetapkan harga saham perdana VKTR di level Rp 100.
Menurut John salah satu daya tarik saham VKTR sendiri adalah jenis usahanya. Sebab saat ini sektor kendaraan listrik sedang booming di dunia.
“VKTR sangat berkomitmen untuk pengembangan industri elektrifikasi transportasi di Indonesia dan memiliki kemampuan untuk mengembangkan teknologi kendaraan elektrik (EV) dengan bermitra dengan regulator, operator bus, dan pelaku industri,” tuturnya.
VKTR akan menawarkan 8,75 miliar lembar saham baru atau sebanyak-banyaknya 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah penawaran umum. Dengan demikian VKTR berpotensi mengantongi dana segar Rp 875 miliar.
Pelaksanaan Penawaran umum perdana saham diharapkan dapat dilaksanakan pada 12-14 Juni 2023, distribusi saham secara elektronik pada 15 Juni 2023 dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia pada 19 Juni 2023.
Dalam IPO ini, VKTR telah menunjuk Penjamin Pelaksana Emisi Efek yakni PT Samuel Sekuritas Indonesia, PT Ciptadana Sekuritas Asia, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
Seluruh dana yang diperoleh oleh VKTR akan digunakan untuk untuk belanja modal atau Capital Expenditure (CAPEX) sebanyak 39,3%, lalu 11,59% akan diberikan bagi anak perusahaan, Bakrie Autoparts (BA) dalam bentuk penyertaan modal.
Lalu, 2,49% akan digunakan untuk pelunasan seluruh dan sebagian pokok utang kepada PT Tambara Tama Mandiri (TTM). Kemudian, 1,38% akan digunakan untuk pelunasan seluruh pokok utang kepada PT Andara Multi Sarana (AMS). Terakhir yang paling banyak atau sekitar 44,61% akan digunakan untuk modal kerja atau Operational Expenditure (OPEX) dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional.
(acd/ara)