Anisa Indraini – detikFinance
Kamis, 29 Feb 2024 11:58 WIB
Jakarta – Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Alexandra Askandar buka-bukaan kondisi terkini bisnis perbankan di Tanah Air di tengah gejolak ekonomi dan geopolitik. Bisnis perbankan disebut masih cukup prospektif.
“Kita melihat di Indonesia bisnis perbankan masih cukup prospektif meskipun di tengah gejolak ekonomi,” kata wanita yang akrab disapa Sandra dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 di The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (29/2/2024).
Hal itu terlihat dari pertumbuhan kredit yang mulai menunjukkan pemulihan ekonomi cukup baik. Meskipun, dana pihak ketiga (DPK) masih di bawah ekspektasi.
“Kami melihat hal ini tidak semata-mata sesuatu yang dikhawatirkan karena pemulihan ekonomi deposan mulai terlihat. Mereka mulai menggunakan dananya untuk konsumsi dan investasi,” ucap Sandra.
Menurutnya, penurunan DPK terutama valas dipicu oleh menurunnya kinerja perdagangan. Dengan pemulihan ekonomi Indonesia, dinilai berdampak positif pada NPL yang tetap rendah dan peningkatan NIM.
“Ini tentunya memberikan optimisme termasuk harapan ke depan dengan menurunnya suku bunga yang bergeser di semester II-2024. Hal ini kami harapkan memberikan optimisme pada pelaku ekonomi yang memberikan prospek yang baik pada industri perbankan,” imbuhnya.
Melihat kondisi terkini, Sandra mengaku Bank Mandiri sudah lebih siap jika memang relaksasi kredit COVID-19 dikurangi. Pihaknya menyebut telah melakukan assessment dan stress test dari berbagai aspek.
“Di Mandiri LAR sudah lebih rendah dibandingkan sebelum COVID-19, ini menjadi indikator utama bahkan kita sudah siap kembali ke masa sebelum pandemi, dimana relaksasi dikurangi oleh OJK,” kata dia.
(aid/ara)