Wildan Noviansah – detikNews
Selasa, 28 Mar 2023 10:17 WIB
Jakarta – Salah satu travel agent umrah inisial PT NSWM diduga melakukan penipuan kepada jemaah dengan total kerugian hampir sekitar Rp 100 miliar. Para korban diketahui kini terlunta-lunta di Arab Saudi dan tidak bisa pulang ke Indonesia.
Dari video yang dilihat detikcom, Selasa (28/3/2023), terlihat para jemaah tengah terduduk di sebuah ruangan. Mereka menangis meminta pihak travel untuk memulangkan mereka ke Indonesia.
“Pengen pulang pengen pulang Ya Allah. Aku nggak mau di sini abi umi, Ya Allah,” kata salah seorang jemaah sembari menangis.
Perekam video yang diketahui sebagai salah satu jemaah juga mengungkapkan sudah satu bulan terlunta-lunta di Arab Saudi. Dia menyebut beberapa diantara jemaah umrah sudah ada yang jatuh sakit akibat ditelantarkan pihak travel.
“Apakah anda nggak kasihan ini sudah merengek semuanya termasuk aku. Aku sangat sedih melihatnya. Dimana coba dimana pertanggungjawaban Naila ini. Kita sudah sebulan lebih, disuruh sabar sabar kita juga sabar sudah, sabar itu ada batasnya juga. Jadi tolong, segera dikeluarkan tiketnya sudah banyak yang sakit, segera tolonglah siapa yang punya travel Naila itu,” kata jemaah.
Berdasarkan dokumen yang diperoleh kepolisian, salah satu korban bernama Abdus dan 63 orang lain dijadwalkan pulang ke Tanah Air pada 29 September 2022 sekitar pukul 17.50 waktu Arab Saudi.
Akan tetapi, mereka batal pulang lantaran visa bermasalah. Puluhan jemaah umrah tersebut lantas dibawa ke Hotel Prima dan diinapkan selama tiga hari di sana.
Setelah itu, mereka dipindahkan ke Hotel Pakons Prime sampai waktu pemulangan pada 29 September 2022. Akan tetapi tidak semuanya bisa pulang dan tersisa 16 anggota jemaah yang akhirnya terlunta-lunta di Saudi Arabia.
“Saya Abdus salah satu korban PT Naila Safaah dan mewakili 16 jemaah lainnya atas keterlambatan pulang ke Tanah Air selama kurang lebih 8 hari di Mekah kami berkirim surat ke KJRI baru ada tanggapan sehingga kami dipulangkan,” kata Abdus dalam video yang diperoleh wartawan.
Abdus berharap polisi menindak travel umrah tersebut.
“Kami berharap kepada pihak kepolisian agar betul-betul travel-travel yang nakal, khususnya PT Naila, sehingga tidak ada lagi korban-korban berikutnya,” imbuh Abdus.
Pengungkapan Kasus
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menjelskan kasus ini terungkap setelah pihaknya menerima laporan dari Kementerian Agama (Kemenag).
“Jadi korban melapor ke Konjen di Arab Saudi, mereka terlunta-lunta tidak bisa pulang ke Tanah Air setelah melaksanakan ibadah umrah,” ujar Kombes Hengki kepada wartawan, Senin (27/3).
Jemaah tersebut rata-rata terlunta-lunta di Arab Saudi selama 9 hari. Jemaah tersebut bahkan ada yang tidur di jalanan.
“Karena sudah waktu buat check out dari hotel, ada yang tidur di jalanan,” katanya.
Selain itu, ada korban yang tidak dapat berangkat ke Tanah Suci sama sekali.
Laporan korban ke Kojen tersebut kemudian diteruskan ke Kemenag. Pihak Kememag kemudian melaporkan hal ini ke Polda Metro Jaya.
Dari hasil penelusuran, para jemaah haji tersebut diberangkatkan oleh travel umrah PT NSWM. Hasil penyelidikan polisi terungkap korban penipuan travel umrah tersebut mencapai ratusan orang.
“Total korban masih kami datakan, sementara ini ada ratusan orang dengan kerugian mencapai sekitar Rp 100 miliar,” katanya.
(wnv/azh)