Herdi Alif Al Hikam – detikFinance
Rabu, 27 Des 2023 07:40 WIB
Jakarta – Harga minyak dunia naik 2% pada perdagangan hari Selasa kemarin, ini menjadi kenaikan dengan level paling tinggi selama sebulan. Faktor utama menjadi pemicu kenaikan harga minyak dunia adalah memanasnya situasi di Laut Merah setelah kelompok Houthi di Yaman menyerang beberapa kapal komersil.
Dilansir dari Reuters, Rabu (27/12/2023), harga minyak mentah berjangka Brent ditutup 2,5%, lebih tinggi pada level US$ 81,07 atau sekitar Rp 1,25 juta per barel (kurs Rp 15.450). Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS juga naik 2,7%, menjadi US$ 75,57 atau sekitar Rp 1,16 juta per barel.
“Ada banyak ketegangan geopolitik saat ini di Timur Tengah… dan hal ini menimbulkan kekhawatiran terhadap keamanan transit minyak dan barang lainnya,” kata John Kilduff, mitra Again Capital LLC.
Milisi Houthi Yaman yang didukung Iran mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal pada hari Selasa terhadap sebuah kapal kontainer di Laut Merah dan juga upaya menyerang Israel dengan drone.
Meskipun ada kekhawatiran mengenai Timur Tengah dan perubahan rute kapal, pasokan minyak dunia sebenarnya belum terpengaruh. Beberapa perusahaan pelayaran telah berhenti mengirim kapal melalui Laut Merah dan mengenakan biaya tambahan untuk mengubah rute kapal.
Perlu diketahui, Laut Merah terhubung dengan Terusan Suez, jalur pelayaran utama yang digunakan untuk sekitar 12% perdagangan global.
Meski begitu, raksasa logistik Maersk pada hari Minggu mengumumkan dimulainya kembali rute pelayaran melalui Laut Merah. Di sisi lain, CMA CGM Prancis juga mulai meningkatkan jumlah kapal yang melakukan perjalanan melalui Terusan Suez, sehingga mengurangi kekhawatiran sampai batas tertentu.
(hal/rrd)