ENERGI

Harga Minyak Meroket Usai Kilang Rusia Diserang Drone Ukraina

Herdi Alif Al Hikam – detikFinance
Kamis, 14 Mar 2024 08:20 WIB

Jakarta – Harga minyak mentah berjangka meroket pada hari Rabu kemarin. Hal ini terjadi imbas dari sentimen pasar paska-penyerangan kilang minyak besar Rusia oleh Ukraina.
Sebuah drone atau pesawat tak berawak milik Ukraina dilaporkan Reuters telah menyerang kilang Rosneft di wilayah Ryazan sekitar 130 mil dari Moskow. Drone juga menghajar kilang Novoshakhtinsk di wilayah Rostov pada hari yang sama.

Serangan itu terjadi satu hari setelah Ukraina juga menyerang kilang Lukoil di Nizhny Novgorod, sekitar 460 kilometer dari Moskow. Dilansir dari CNBC, Kamis (14/3/2024), pasar was-was akan risiko berkurangnya produksi dan pasokan minyak akibat perang tak berkesudahan di Eropa Timur.

Tercatat kontrak minyak berjangka West Texas Intermediate untuk bulan April naik US$ 2,16, atau 2,78% menjadi US$ 79,72 atau sekitar Rp 1,23 juta per barel (kurs Rp 15.500).

Sementara itu, kontrak minyak berjangka Brent untuk bulan Mei naik US$ 2,11 atau 2,58%, menjadi US$ 84,03 atau sekitar Rp 1,3 juta per barel. Selama perang, Ukraina memang telah berulang kali menyerang infrastruktur minyak Rusia sejak Januari sebagai upaya untuk merugikan perekonomian negara lawannya itu.

Di minggu ini kabarnya Ukraina menargetkan beberapa kilang-kilang besar untuk diserang, khususnya fasilitas Rosneft di Ryazan. Ini merupakan fasilitas kilang besar yang memiliki kapasitas penyulingan 340.000 barel per hari.

Ukraina tercatat telah menghantam kilang-kilang yang mewakili 25% dari total kapasitas penyulingan Rusia sebesar. Jumlahnya diperkirakan 6,8 juta barel per hari. Jumlah itu bisa saja makin besar mengingat fakta bahwa 50% kapasitas penyulingan Rusia berada dalam jangkauan serangan pesawat tak berawak Ukraina.

Fernando Ferreira, analis dari Rapidan Energy Group, memperkirakan serangan pesawat tak berawak akan terus berlanjut minggu ini. Unit penyulingan yang rusak memerlukan waktu berminggu-minggu untuk diperbaiki dan mungkin tidak akan kembali ke kapasitas penuh setelah selesai pemeliharaan.

“Kita akan melihat situasi yang memburuk di Moskow. Hal ini sangat selaras dengan tujuan Ukraina dalam perang tersebut. Kami telah melihat sejumlah besar drone selama beberapa hari terakhir,” kata Ferreira.

(hal/fdl)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *