ENERGI

Inggris Kucurkan Rp 135 M Bantu RI Sediakan Energi Bersih

Achmad Dwi Afriyadi – detikFinance
Jumat, 04 Agu 2023 11:51 WIB

Jakarta – Pemerintah Indonesia dan Inggris memperpanjang program Indonesia-Inggris Menuju Transisi Energi Rendah Karbon Indonesia (Mentari). Melalui program ini, pemerintah Inggris memberikan dukungan untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) Indonesia.
“Awalnya, program Mentari dijadwalkan akan berakhir pada 2024, namun sekarang akan diperpanjang hingga tahun 2027. Inggris juga akan memberikan tambahan GBP 6,5 juta atau setara Rp 135 miliar untuk mempertahankan dan meningkatkan inisiatif program tersebut,” ujar Arifin di Kementerian ESDM, Jumat (4/8/2023).

Arifin mengatakan, Mentari telah menjadi mitra utama yang bekerja sama dengan Kementerian ESDM untuk meningkatkan perencanaan dan pengadaan energi terbarukan, baik untuk aplikasi on-grid maupun off-grid, mengedepankan kebijakan, rekomendasi dan kajian teknis.

“Mereka juga telah menyiasati beberapa proyek energi rendah karbon dan melaksanakan proyek percontohan di bagian timur Indonesia,” ujar Arifin.

Selain program Mentari, imbuh Arifin, Inggris juga aktif mendukung Indonesia melalui berbagai program, termasuk Just Energy Transitions Partnership (JETP) dan Joint Economic And Trade Committee (JETCO).

“Kami proyeksikan bahwa kemitraan ini akan terus berkembang, mempromosikan kerja sama teknis, perdagangan berkelanjutan, dan investasi hijau antara kedua negara,” tambahnya.

Arifin juga menyampaikan bahwa Indonesia mengundang lebih banyak mitra internasional untuk mendukung transisi yang cepat dan efektif menuju target energi bersih Indonesia. Indonesia membutuhkan investasi hingga US$ 1 triliun pada tahun 2060 untuk pembangkit dan transmisi energi terbarukan.

“Kebutuhan akan dukungan finansial akan semakin meningkat karena kami akan menerapkan pensiun dini pembangkit listrik berbahan bakar batubara di tahun-tahun mendatang. Oleh karena itu, kami membuka peluang investasi dan kerjasama yang luas untuk mencapai target tersebut,” tuturnya.

Sebagai informasi, Program Mentari dilaksanakan pada periode 2020 – 2024 dan merupakan tindak lanjut dari MoU antara Kementerian ESDM dan the Foreign and Commonwealth Office UK yaitu di bidang Kerja Sama Pengembangan Energi Rendah Karbon (Low Carbon Energy Development / LCEP).

Waktu pelaksanaan Program Mentari telah dilakukan addendum penambahan 3 tahun, dari semula periode 2020-2024 menjadi 2020-2027 serta penambahan Dewan Pengarah Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) ESDM.

Adapun beberapa poin hasil program Mentari antara lain:

1. Pada 24 Agustus 2022, telah diresmikan 2 PLTS di Sumba Tengah untuk 200 rumah tangga, PLTS Terpusat 60 kWp di Desa Mata Redi Nusa Tenggara Timur dan PLTS Terpusat 35 kWp di Desa Mata Woga. Program Mentari telah menetapkan Desa Mata Redi dan Desa Mata Woga di Kabupaten Sumba Tengah Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai desa percontohan pertama.

2. Pada 28 Maret 2023, Mentari menandatangani kesepakatan dengan PT Brantas Energi untuk mendukung proyek tiga PLTA milik PT Brantas Energi. Skema inovatif ini memiliki total kapasitas 7 MW.

3. Mentari juga membantu PT SMI dalam pengembangan proyek energi terbarukan dengan mengurangi risiko pendanaan dan meningkatkan bankabilitas-nya. Mentari akan mendorong PT SMI untuk meningkatkan portofolio proyek energi terbarukan PT SMI dari 8,3% menjadi 15%. Skema blended finance akan mencakup komponen hibah, yang jumlahnya bisa mencapai 20% dari total belanja modal, dan fasilitas pinjaman dari PT SMI.

(acd/das)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *