Novi Christiastuti – detikNews
Kamis, 22 Agu 2024 13:15 WIB
Chicago – Gubernur Minnesota Tim Walz menerima pencalonan dirinya sebagai calon Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) yang diusung Partai Demokrat dalam konvensi nasional pada Rabu (21/8) malam. Walz dalam pidatonya memuji Wakil Presiden Kamala Harris dan menyerang capres Partai Republik Donald Trump.
“Merupakan suatu kehormatan dalam hidup saya untuk menerima pencalonan dari Anda sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat. Kita semua berada di sini malam ini karena satu alasan yang indah dan sederhana. Kita mencintai negara ini,” ucap Walz dalam pidatonya, seperti dilansir AFP, Kamis (22/8/2024).
Pidato Walz menerima pencalonan dirinya sebagai cawapres mendampingi Harris itu disampaikan dalam Konvensi Nasional Partai Demokrat yang digelar pekan ini di Chicago. Dalam konvensi ini, Harris akan ditetapkan secara resmi sebagai capres AS yang diusung Partai Demokrat dalam pilpres November mendatang.
Harris dan Walz nantinya akan berhadapan dengan Trump dan cawapresnya JD Vance.
Walz yang mantan guru, termasuk pernah menjadi latih futbol, dan tentara Garda Nasional AS ini relatif tidak dikenal publik. Namun dia mampu membawa suasana Midwestern yang bersahaja ke dalam kampanye Harris melawan Trump yang diperkirakan menjadi inti pidatonya di United Center di Chicago ini.
Walz, dalam pidatonya, menguraikan kisah hidupnya mulai dari masa kecilnya sebagai warga kelas menengah di kota kecil Nebraska, di mana dia pernah bekerja di peternakan keluarga, dan menggambarkan pengalamanannya mengajar para siswa yang menginspirasi dirinya terjun ke dunia politik.
“Mereka melihat dalam diri saya apa yang ingin saya tanamkan kepada mereka: komitmen terhadap kebaikan bersama, pemahaman bahwa kita semua menghadapinya bersama-sama, dan keyakinan bahwa satu orang bisa membuat perbedaan nyata bagi tetangga-tetangganya,” ujarnya, yang disambut teriakan “Coach Walz” — nama panggilannya semasa menjadi pelatih futbol.
Gubernur Minnesota yang berusia 60 tahun ini kemudian melontarkan kecaman untuk Trump, yang dituduhnya menghabiskan waktu “sepanjang hari untuk menghina orang lain dan menyalahkan orang lain”.
Dalam pidatonya, Walz melontarkan pujian untuk Harris yang akan didampinginya dalam pilpres November mendatang.
“Sejak dia menjadi jaksa, menjadi jaksa distrik, menjadi Jaksa Agung, menjadi Senator Amerika Serikat dan kemudian menjadi Wakil Presiden kita, dia berjuang di sisi rakyat Amerika,” ucapnya merujuk pada Harris.
“Dia telah mengalahkan para predator dan para penipu. Dia menjatuhkan geng-geng transnasional… Dia tidak pernah ragu untuk melakukan hal tersebut jika itu berarti memperbaiki kehidupan Anda, dia akan selalu melakukannya dengan energi, dengan semangat, dan dengan sukacita,” imbuh Walz.
Sinergi antara Harris dan Walz, juga semangat yang menggebu dalam konvensi nasional yang digelar pekan ini telah membantu mengobarkan harapan Partai Demokrat bahwa mereka bisa mengalahkan Trump dan Partai Republik dalam pemilu November nanti.
Jajak pendapat menunjukkan persaingan ketat, namun Harris bergerak sedikit lebih maju daripada Trump. Hal ini tergolong luar biasa mengingat sebulan lalu Trump unggul atas Biden, sebelum dia akhirnya mengundurkan diri dari pencalonan Partai Demokrat.