POLITIK

Suharso: Kami Siap Ambil Suara PPP yang Dipinjam

Senin 18 Oct 2021 08:09 WIB

Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Partai Persatuan Pembangunan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama di Pondok Pesantren Fadlul Fadlan, Semarang, Jawa Tengah pada 17-18 Oktober 2021. Dalam forum tersebut, Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa mengaku siap membawa kejayaan bagi partai tersebut.

“Sampai hari ini DPP melakukan aktivitas untuk memastikan membenahkan benar-benar kami serius, supaya partai ini kembali berjaya di tanah air,” ujar Suharso di Pondok Pesantren Fadlul Fadlan yang dipantau secara daring, Ahad (17/10).

Dia menilai, banyak suara PPP yang berlabuh ke partai-partai lain dalam setiap pemilihan umum (Pemilu). Namun dalam kontestasi mendatang, PPP siap meraih kembali suara-suara tersebut.

“Kami serius sekali untuk mengundang kembali, untuk mengambil kembali suara-suara kita yang dipinjam orang, suara-suara kita yang entah dibawa kemana,” ujar Suharso.

Untuk itu, dia berharap, agar para ulama menjaga PPP. Menurutnya, doa dari alim ulama sangat penting bagi PPP, karena partai tersebut lahir dari rahim ulama. Dia meminta, seluruh kader partainya untuk tidak melupakan hal tersebut dalam menjalankan tugasnya.

“Saya sangat berharap sekali pada para penjaga hati partai kita, kepada para alim ulama, tolong jagalah partai kita semua,” ujar Suharso.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PPP Arwani Thomafi mengatakan bahwa Munas Alim Ulama akan membahas sejumlah permasalahan terkait keumatan. Salah satunya adalah rancangan undang-undang Larangan Minuman Beralkohol (RUU Larangan Minol) yang merupakan usul dari PPP. Saat ini, pembahasannya dilakukan oleh Badan Legislasi (Baleg) DPR.

Forum tersebut juga membahas persoalan pinjaman online (pinjol) ilegal yang saat ini marak di masyarakat. Serta, strategi mengatasi pandemi Covid 19 dan dampaknya pada perekonomian masyarakat.

Munas Alim Ulama PPP itu juga bisa membahas regulasi lainnya yang diinisiasi oleh partai berlambang Ka’bah itu. Salah satunya adalah RUU Perlindungan Alim Ulama, Kiai, serta Ustaz. 

“Munas juga bisa dalam rangka memperkuat RUU Larangan Minol yang diusulkan kita di legislatif,” ujar Arwani.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *