Shafira Cendra Arini – detikFinance
Kamis, 04 Apr 2024 13:30 WIB
Jakarta – SPBU 34.16.924 di Jalan Raya Bogor Kilometer 28,5 Cimanggis, Kota Depok, ditutup sementara. Hal ini menyusul dugaan pemalsuan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite menjadi Pertamax.
Penutupan SPBU ini dilakukan oleh Mabes Polri dan PT Pertamina Patra Niaga. Keempat SPBU ini kedapatan menjual Pertamax palsu dengan modus mencampurkan pewarna ke dalam Pertalite agar menyerupai Pertamax.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting membenarkan bahwa SPBU itu telah ditutup. Penutupan tersebut telah dilakukan sejak 28 Maret kemarin hingga saat ini.
“Iya sudah ditutup, sambil proses evaluasi,” kata Irto, saat dihubungi detikcom, Kamis (4/4/2024).
Irto mengatakan, saat ini pihaknya masih terus melangsungkan proses evaluasi atas kejadian ini. Setidaknya, ada empat SPBU di kawasan Jabodetabek ini yang telah ditutup karena kedapatan menjual Pertamax palsu, termasuk SPBU Depok ini.
Sebagai tambahan informasi, sebelumnya Pertamina telah menutup sementara 4 SPBU yang kedapatan menjual Pertamax palsu. Langkah ini merupakan buntut viral bensin campur air di pom bensin Kota Bekasi, Jawa Barat. Tepatnya, terjadi di SPBU 34.17106 Jalan Ir. H. Juanda Nomor 100 Kota Bekasi pada Senin (25/3) pukul 21.00 WIB.
Setelah informasi terkait bensin campur air itu viral, Pertamina Patra Niaga langsung melakukan sidak ke sejumlah SPBU di Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang. Hasilnya ditemukan sejumlah pelanggaran terhadap pemeliharaan mutu BBM, khususnya Pertamax, di keempat SPBU tadi.
Keempat SPBU yang ditutup adalah SPBU 34.151.42 yang berlokasi di Jalan H.O.S. Cokroaminoto, di Karang Tengah; SPBU 34.151.39 di Jalan KH. Hasyim Ashari, Pinang, keduanya di Kota Tangerang, Banten; SPBU 34.115.09 di Jalan Arteri Kelapa Dua Raya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat; dan SPBU 34.169.24 di Jalan Raya Bogor, Cimanggis, Kota Depok.
“Itu dalam proses pemeriksaan kepolisian, untuk sementara empat SPBU itu kita tutup sampai menunggu evaluasi lebih lanjut,” kata Irto Ginting, saat ditemui wartawan, Senin (1/4/2024).
“Jadi kalau kemarin ada oknum, kami pastikan sekarang di semua SPBU menyalurkan tepat kualitas tepat kuantitas. Jadi masyarakat nggak perlu khawatir,” terangnya.
Di luar kejadian itu, Irto mengatakan Pertamina Patra Niaga selalu rutin mengecek di setiap depo dan SPBU secara berkala untuk memastikan kualitas dan takaran BBM yang dijual sesuai dengan standar perusahaan.
“Kalau sampel itu mulai dari depot, di SPBU itu kita ambil sampel (untuk pemeriksaan kuantitas BBM yang dijual). Setiap pagi (di setiap SPBU) akan dilakukan penakaran (untuk memastikan kuantitas BBM), itu sudah prosedur resmi,” jelas Irto.
Bila kedapatan curang, Pertamina Patra Niaga tidak segan-segan untuk memberi sanksi tegas dan melaporkannya ke pihak berwenang seperti yang terjadi di empat SPBU yang sudah ditutup sementara tadi.
“Kami tidak segan-segan untuk memberikan sanksi tegas kepada penyalur yang melakukan penyelewengan, dan kami juga tidak sungkan-sungkan menyampaikan kepada aparat penegak hukum bila ada tindak pidana yang dilakukan penyalur kami,” tegasnya lagi.
(shc/das)