Polri diminta mempercepat penyelidikan kasus foto bugil Miss Universe.
Jumat 11 Aug 2023 04:33 WIB
Red: Joko Sadewo
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Dewan Pakar PAN, Dradjad Wibowo, mempertanyakan manfaat penyelengaraan Miss Universe bagi anak gadis Indonesia. Aparat kepolisian diminta mempercepat penetapan tersangka atas kasus foto bugll Miss Universe ini.
“Untuk Menteri Sandiaga Uno dan pihak berwenang lainnya, pertanyaan saya, apa sih manfaat ajang ini bagi Indonesia dan bagi anak-anak kita?” tanya Drajad, Jumat dini hari (11/8/2023).
Sebagai ekonom, Drajad tidak menemukan manfaat ekonomi yang signifikan dari ajang ini. Manfaatnya bagi usaha kecil dan menengah juga tidak signifikan.
Dari sisi pendidikan, lanjut Dradjad, juga minta ditunjukkan ke masyarakat tentang ada tidaknya manfaat besar dari ajang ini dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, maupun dalam membangun karakter generasi muda. “Yang muncul justru laporan pelecehan. Jadi buat apa diijinkan berlanjut, mas Sandi Uno?” tanya pakar ekonomi INDEF ini.
Di sisi lain, kata Dradad, kasus ini menjadi peringatan bagi para orang tua yang diberi amanat mempunyai anak gadis. Saya juga punya anak gadis. Saran saya, mari introspeksi.
“Apa sih yang hendak kita cari jika kita mengijinkan anak gadis kita ikut ajang seperti ini? Apa manfaat ajang seperti ini bagi pendidikan anak gadis yang kita cintai? Kalau ajang bakat seperti yang dilakukan Putri Ariani, manfaatnya terlihat jelas. Tapi kalau ajang seperti ini? Kita punya tanggung jawab besar kepada anak-anak kita,” papar Dradjad.
Politisi senior ini menyarankan Polri percepat penyelidikan kasus ini. Polri harus segera menetapkan tersangka. Baik orang yang terlibat langsung maupun penanggungjawab yang lalai. “Segera lakukan penyidikan. Jika berlam-lama, nanti menjadi fitnah ke Polri sebagai lembaga,” kata dia.
Alasan lain, kasus ini sudah menjadi berita dunia. Dradjad meihat berbagai media global sudah memberitakannya, seperti BBC, CNN, FOX. Alih-alih menjadi promosi positif bagi Indonesia, ajang tersebut justru menjadi berita negatif bagi Indonesia.