Aulia Damayanti – detikFinance
Kamis, 10 Agu 2023 15:27 WIB
Jakarta – PT Hutama Karya (Persero) dikabarkan akan melanjutkan proyek Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi). Selama ini proyek tol tersebut digarap oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT).
Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto pun buka-bukaan atas kabar tersebut. Ia menegaskan rencana itu merupakan wacana program pemerintah. Karena saat ini Waskita Karya tengah melakukan restrukturisasi.
Dia menegaskan bukan pengambilalihan proyek tol Bocimi, tetapi melanjutkan proyek tol yang belum diselesaikan oleh Waskita Karya. Namun, sampai saat ini masih dalam tahap pembahasan alias belum final.
“Jadi ada wacana program pemerintah PMN-nya karena Waskita tengah sibuk dengan restrukturisasinya. Maka PMN-nya akan digunakan Hutama Karya dan Rp 12,5 triliun (PMN HK) itu nanti, rencana semula ya Hutama Karya diminta menyelesaikan Bocimi tahap (seksi) 3 dan Jalan Tol Kapalbetung-Palembang itu,” katanya ditemui di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (10/8/2023).
Budi menegaskan bukan pengambilalihan proyek tetapi Hutama Karya hanya melanjutkan untuk menyelesaikan ruas yang belum selesai. Ia juga mengatakan bukan pengambilalihan saham.
“Jadi bukan dialihkan seluruhnya, HK hanya membangun yang belum selesai,” tegasnya.
“Semua tidak 100%, Waskita sudah mengerjakan dua ruas yang diresmikan kemarin. Konsepnya memang banyak, ambil alih saham, tetapi kita masuk, join. Kalau dia bangun 50%, mungkin fifty fifty, bukan kita beli sepenuhnya,” tambah dia.
Budi juga mengatakan bahwa ada perusahaan lain yang berminat untuk melanjutkan proyek tol Bocimi yakni PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (PT SMI).
“Jadi wacananya banyak. Bocimi ini jalur bagus, SMI berminat masuk juga. Mudah-mudahan nanti SMI jadi masuk bocimi, HK untuk yang jalur Sumatera,” terang dia.
Sementara ini, Hutama Karya sebagai BUMN penugasan pembangunan tol mengusulkan jika harus menggarap Bocimi dan Jalan Tol Kapalbetung, bisa masuk sebagai penugasan. Namun, sampai saat ini semua rencana itu belum ada keputusan pastinya karena masih dalam proses pembahasan.
“Mungkin SMI masuk Bocimi sehingga Hutama Karya yang di Sumatera. Ini masih proses pembahasan. (Finalnya kapan?) akhir September,” tutup dia.
(ada/rrd)