Ilyas Fadilah – detikFinance
Selasa, 03 Jan 2023 14:01 WIB
Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut pemerintah membantu PT Pertamina (Persero) agar harga Pertamax tidak naik selama berbulan-bulan. Total bantuan yang diberikan Rp 10 triliun selama delapan bulan sejak Januari-September 2022.
Harga minyak dunia pada 2022 bergejolak akibat perang Rusia-Ukraina. Erick menyebut harga minyak dunia sempat menyentuh US$ 87/barel.
“Dari Januari sampai Agustus, kurang lebih pemerintah bantu Pertamina Rp 10 triliun. Baru ketika itu memang harga minyak dunia terus naik, sebelum US$ 79 (sekarang), saat itu masih US$ 87,” katanya di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta Selatan, Selasa (3/1/2023).
Erick menjelaskan, keputusan pemerintah menahan harga Pertamax atas arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya harga bahan pokok masyarakat saat itu mengalami kenaikan.
“Tapi pemerintah Pak Jokowi memerintahkan kita semua. Bapak Presiden Jokowi pada saat ketika harga bahan kehidupan masyarakat itu naik, Pertamina tidak menaikkan harga waktu itu, padahal (Pertamax) BBM harga pasar,” jelasnya.
Erick menilai Pertamax sudah seyogyanya mengikuti harga pasar. Per hari ini, pukul 14.00 WIB harga Pertamax resmi turun dari Rp 13.900/liter jadi Rp 12.800/liter.
“Tapi ini membuktikan bahwa pemerintah, Pertamina hadir. Ini BBM harga pasar, bukan yang dibantu pemerintah,” tuturnya.
Dalam catatan detikcom, harga Pertamax sempat naik dari Rp 9.000/liter menjadi Rp 12.500/liter, berlaku pada 1 April 2022. Harga ini sempat bertahan lama, sebelum naik kembali jadi Rp 14.500/liter, berlaku 3 September 2022.
Kemudian harga Pertamax turun dari Rp 14.500 per liter menjadi Rp 13.900 untuk, berlaku mulai Sabtu, 1 Oktober 2022. Hari ini harga Pertamax turun lagi jadi Rp 12.800/liter, berlaku pukul 14.00 WIB.
(ara/ara)