Herdi Alif Al Hikam – detikFinance
Rabu, 26 Jul 2023 10:51 WIB
Jakarta – Menteri ESDM Arifin Tasrif buka suara soal usulan evaluasi insentif kendaraan listrik. Evaluasi ini sebelumnya diungkapkan oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Arifin mengakui evaluasi memang sedang dibahas. Menurutnya, evaluasi mau dilakukan karena respons masyarakat terhadap insentif ini dinilai masih kurang.
“Soalnya sekarang respons-nya kok belum kencang gitu,” kata Arifin singkat ditemui di Hotel Bidakara, bilangan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (26/7/2023).
Luhut sendiri sebelumnya mengatakan evaluasi insentif bakal dilakukan di minggu ini. Namun, Arifin justru mengatakan belum ada rencana tersebut. “Kalau Minggu ini masih sibuk,” katanya.
Baca juga:
Evaluasi Insentif Kendaraan Listrik, Luhut Mau Nyontek Thailand hingga Vietnam
Sebelumnya, Luhut menyatakan pemerintah akan mengevaluasi total kebijakan insentif motor listrik. Dalam waktu dekat hal ini bakal dibahas secara langsung dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas (ratas). Pasalnya kebijakan ini ternyata sepi peminat.
Luhut pun membocorkan sedikit evaluasi yang bakal dilakukan pada kebijakan insentif kendaraan listrik. Menurutnya, kebijakan ini bakal banyak menyontek apa regulasi yang ditetapkan di Thailand hingga Vietnam sebagai negara tetangga Indonesia.
“Saya pikir insentif akan diselesaikan besok di rapat Kabinet, tetapi pada dasarnya kami membuatnya sederhana. Apa yang terjadi di Thailand apa yang terjadi di Vietnam, itu saya kira menjadi patokan kita dan melakukan beberapa penyesuaian di sana-sini,” ungkap Luhut dalam CNBC Nickel Conference di Kempinski Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (25/7/2023) kemarin. Luhut hadir secara daring dalam acara tersebut.
Luhut mengatakan Jokowi sebelumnya memang menyarankan agar Indonesia banyak menjadikan kebijakan di negara tetangga sebagai patokan dan kemudian disesuaikan dengan apa yang terjadi di Indonesia.
“Presiden memberi saya tolok ukur instruksi yang sangat awal ke Thailand dan ke Vietnam dan negara-negara lain. Jadi tim saya di kantor saya melakukan ini. Jadi besok, mudah-mudahan update ini kita dapat persetujuan dari Presiden dan kemudian kita bisa promosikan di mana saja,” papar Luhut.
Menurutnya, Indonesia punya modal kuat sebagai negara ekosistem kendaraan listrik. Pasalnya, Indonesia punya material bahan baku kendaraan listrik yang sangat melimpah.
“Tidak ada yang bisa mengalahkan kami di area ini, karena kami memiliki sumber materi kami. Biaya akan menjadi lebih rendah,” ujar Luhut.
(hal/kil)