Shafira Cendra Arini – detikFinance
Kamis, 27 Jul 2023 12:46 WIB
Jakarta – Program insentif kendaraan listrik tengah mendapat sorotan. Pasalnya, program ini disebut-sebut sepi peminat hingga evaluasi pun akan segera dilakukan.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, berkenaan dengan hal ini pemerintah akan segera melangsungkan evaluasi secara tuntas. Dalam evaluasi ini, salah satu yang akan dibahas ialah menyangkut penyebab dari sepinya minat masyarakat.
“Evaluasi akan dilakukan. Pasti akan dilakukan agar program ini bisa berjalan baik. Evaluasi akan dilakukan, kenapa penyaluran rendah itu juga akan kita salah satu yang kita pelajari kenapa,” kata Agus, saat ditemui di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Kamis (27/7/2023).
Di sisi lain, ia enggan merincikan kapan kira-kira waktu rapat evaluasi kemungkinan akan digelar. Adapun sebelumnya, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, sempat menyebut evaluasi akan dilakukan pekan ini. Apalagi, mengingat kebijakan insentif ini juga telah berjalan selama 4 bulan.
“Ya makanya penting itu, makanya soon,” ucapnya.
Agus mengatakan, pihaknya juga ingin memastikan agar program bantuan pemerintah ini berjalan baik, baik untuk kendaraan listrik mobil maupun motor. Apabila dari hasil evaluasi yang dilakukan ditemukan sejumlah permasalahan, pihaknya akan langsung mencari penyelesaiannya.
“Nanti akan kita evaluasi, termasuk kebijakannya. Karena khusus untuk motor listrik itu sudah dianggarkan tahun depan, ada juga sudah dianggarkan untuk bantuan pemerintah untuk motor listrik,” ujarnya.
Evaluasi ini akan dilakukan secara menyeluruh. Agus mengatakan, tidak hanya dari segi sistem, tetapi juga dari segi harga dan distribusi juga akan menjadi bahan pertimbangan evaluasi. Dari hasil evaluasi, bisa saja ada sejumlah perubahan yang diterapkan, baik penyederhanaan syarat pembelian hingga besaran insentif yang diberikan. Hasilnya pun akan langsung diimplementasikan tahun ini.
“Itu kita evaluasi. Mengenai harga kita evaluasi, distribusi kita evaluasi,” ujarnya.
Adapun berdasarkan data SISAPIRa yang diakses per 27 Juli 2023 pukul 12.20, saat ini total ada 1.028 orang yang tengah melakukan proses pendaftaran, 145 yang telah terverifikasi, dan 36 yang telah tersalurkan. Sementara untuk sisa kuotanya sendiri ini sebesar 198.791 unit.
Pemerintah sendiri menyiapkan sejumlah stimulus untuk mendorong penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Tanah Air. Stimulus terhadap pembelian motor listrik berupa potongan harga sebesar Rp7 juta untuk setiap pembelian satu unitnya.
Sedangkan, untuk pembelian mobil listrik berupa insentif PPN (Pajak Pertambahan Nilai) yang berlaku hingga Desember 2023. Lewat insentif, masyarakat yang mau membeli mobil listrik hanya perlu menanggung PPN sebesar 1%, sedangkan 10% sisanya dibayarkan pemerintah.
Sebagai tambahan informasi, sebelumnya perkara kendaraan listrik sepi peminat juga sempat diutarakan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif. Arifin mengakui evaluasi memang sedang dibahas. Menurutnya, evaluasi mau dilakukan karena respons masyarakat terhadap insentif ini dinilai masih kurang.
“Soalnya sekarang respons-nya kok belum kencang gitu,” kata Arifin singkat ditemui di Hotel Bidakara, bilangan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (26/7/2023).
Tidak hanya Arifin, Luhut juga sebelumnya sempat menyatakan akan mengevaluasi total kebijakan insentif motor listrik. Dalam waktu dekat hal ini bakal dibahas secara langsung dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas (ratas). Pasalnya kebijakan ini ternyata sepi peminat.
Luhut pun membocorkan sedikit evaluasi yang bakal dilakukan pada kebijakan insentif kendaraan listrik. Menurutnya, kebijakan ini bakal banyak menyontek apa regulasi yang ditetapkan di Thailand hingga Vietnam sebagai negara tetangga Indonesia.
“Saya pikir insentif akan diselesaikan besok di rapat Kabinet, tetapi pada dasarnya kami membuatnya sederhana. Apa yang terjadi di Thailand apa yang terjadi di Vietnam, itu saya kira menjadi patokan kita dan melakukan beberapa penyesuaian di sana-sini,” ungkap Luhut dalam CNBC Nickel Conference di Kempinski Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (25/7/2023) kemarin. Luhut hadir secara daring dalam acara tersebut.