Matius Alfons Hutajulu – detikNews
Kamis, 21 Sep 2023 15:17 WIB
Jakarta – Ketua Majelis Syuro Persaudaraan Alumni 212 atau PA 212 Yusuf Martak bicara terkait dukungan yang akan diberikan PA 212, Front Persaudaraan Islam, hingga GNPF Ulama di 2024. Yusuf Martak menegaskan tidak akan lagi mendukung Prabowo Subianto.
Dia awalnya bicara terkait pengalaman mendukung Prabowo Subianto di 2019. Dia menyebut saat itu pihaknya mendukung tanpa syarat tapi ditinggalkan begitu saja.
“Pengalaman 2019 mungkin karena pilihan saat itu mengarah pada salah satu calon, yang akhirnya calon tersebut setelah didukung habis-habisan tanpa biaya, kita juga tak pernah ajukan, saya ditawari pun ditolak, itu umat yang berjuang begitu kuat sejak 8-9 bulan, para ulama, habaib, emak-emak akhirnya ditinggal begitu saja,” kata Yusuf Martak kepada wartawan, Rabu (20/9/2023).
Yusuf menyebut pihaknya tidak mempersoalkan Prabowo yang akhirnya beralih dan bergabung ke pemerintahan. Namun, dia mempermasalahkan tidak adanya respons Prabowo terkait persoalan yang dihadapi pihaknya setelah itu.
Karena itulah, Yusuf Martak menegaskan pihaknya tidak mau lagi memberikan dukungan kepada Prabowo. Dia memastikan dukungan tertutup untuk Prabowo di 2024.
“Nampaknya (tertutup dukungan ke Prabowo) insyallah begitu. Insyallah nampaknya begitu. Mudah-mudahan. Iya (tidak akan dukung). Karena pengalaman kita terlantar dimana-mana,” tegasnya.
“Ya saya berprinsip kita sebagai manusia tak boleh masuk lobang yang sama dua kali. Yang boleh kecebur lobang 2 kali itu hanya keledai,” sambungnya.
Lantas siapa yang akan didukung GNPF Ulama hingga FPI? Yusuf Martak menyebut pihaknya masih mencermati. Dia juga tidak menutup peluang jika adanya calon keempat.
“Nah maka itu, pertanyaan tadi saya jawab, di 2024 kita harus cermat dan hati-hati. Sekarang ada 3 calon, Anies, Prabowo, dan Ganjar. Maka kami sedang mengkaji. Kita dalam status masih wait and see. Kita masih melihat. Ya kalau ada nanti poros keempat ya bisa jadi kita pertimbangkan. Kan masih semua terbuka. Belum ada yang definitif, belum,” jelasnya.
detikcom sudah berupaya menghubungi Partai Gerindra terkait hal ini. Namun, sampai saat ini belum ada respons dari Partai Gerindra.