EKBIS

18 Perusahaan Terkenal di RI yang Dihantam Badai PHK Sepanjang 2023

Ignacio Geordi Oswaldo – detikFinance
Jumat, 29 Des 2023 12:52 WIB

Jakarta – Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) menghantam berbagai perusahaan di Indonesia dengan sangat keras. Bahkan hingga akhir 2023 ini, tercatat ada lebih dari dari 20 perusahaan yang telah melakukan PHK massal.
Kebijakan PHK diambil oleh sejumlah perusahaan Tanah Air ini karena berbagai alasan, mulai dari efisiensi hingga perusahaan mengalami kebangkrutan. Para pekerja yang di-PHK pun jumlahnya beragam mulai dari puluhan sampai ribuan.

Misalkan saja kasus PHK massal di industri tekstil yang melibatkan 6 perusahaan. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN), Ristadi, saat dihubungi detikcom pada Oktober 2023 lalu.

Menurunnya permintaan hingga menyebabkan fenomena PHK di industri tekstil dinilai karena banjirnya produk impor tekstil yang harganya lebih murah hingga mengambil alih pasar domestik. Di sisi lain, permintaan ekspor juga menurun karena adanya pelemahan ekonomi global.

Berdasarkan data KSPN, per September 2023 sebanyak 5.044 karyawan dari 6 perusahaan tekstil terdampak di mana 4.584 pekerja kena PHK dan 460 pekerja dirumahkan. Angka tersebut diprediksi bisa lebih besar karena banyak perusahaan tidak melaporkan saat melakukan PHK atau tutup pabrik.

Selain itu baru-baru ini juga sempat heboh PT Nestlé Indonesia yang pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya akibat program efisiensi di Pabrik Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur. perusahaan dikabarkan karyawan Nestlé yang terkena PHK berjumlah 126 orang.

Perusahaan mengklaim semua karyawan telah memahami pentingnya program ini. Sementara itu proses PHK hampir selesai, yang mana hampir semua dari karyawan yang terdampak menerima penawaran pemutusan hubungan kerja yang ditawarkan dengan baik.

Selain dua kasus di atas, dalam catatan detikcom, berikut daftar panjang perusahaan yang melakukan PHK massal sepanjang 2023 di Indonesia:

1. Carsome Group

Perusahaan e-commerce mobil bekas, Carsome Group dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawan di Asia Tenggara termasuk Indonesia dan Thailand. Keputusan itu disebut ditempuh Carsome untuk mengurangi biaya dan mengejar keuntungan.

Menurut salah satu sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, Carsome telah mengurangi operasinya secara signifikan di Indonesia dan Thailand sejak terjun di pasar mobil bekas kedua negara pada 2017.

Perusahaan startup asal Malaysia itu sendiri dikabarkan memiliki sekitar 4.000 karyawan secara global. Namun tidak diketahui pasti jumlah karyawan di Indonesia yang terdampak pemangkasan tersebut.

2. Rumah.com

Berdasarkan keterangan dalam situs resminya, perusahaan asal Singapura PropertyGuru menutup situs properti rumah.com mulai 1 Desember 2023 setelah beroperasi selama lebih dari 10 tahun. Akibatnya 61 karyawan terkena PHK sebagai dampak dari penutupan startup ini.

3. Halodoc

Startup health tech Halodoc merupakan salah satu perusahaan asal RI yang melakukan pemutusan PHK massal terhadap sejumlah karyawannya. Namun perusahaan penyedia jasa konsultasi kesehatan online itu tidak menyebut berapa jumlah karyawan mereka yang akan dirumahkan.

VP Government Relations & Corporate Affairs Halodoc, Adeline Hindarto, mengatakan pemangkasan ini dilakukan akibat adanya perubahan besar dalam situasi makro ekonomi politik dan geopolitik global maupun domestik.

Untuk itu ia memastikan bila Halodoc akan memenuhi seluruh kewajibannya kepada seluruh karyawan terdampak. Adeline juga mengatakan bila pihaknya akan tetap memberikan perlindungan kesehatan bagi mereka yang ter-PHK hingga Desember 2023 mendatang.

4. Net TV

PT Net Visi Media Tbk atau NET TV merupakan perusahaan lain yang telah mengumumkan PHK massal terhadap sebagian karyawannya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia. Dikatakan PHK terjadi usai perseroan melakukan penyesuaian serta evaluasi, di mana salah satunya melakukan pengelolaan sumber daya manusia.

Alhasil, dampak dari kebijakan tersebut adalah perampingan karyawan alias PHK sekitar 30% dari total karyawan Perseroan. Proses PHK sendiri berlangsung pada 11-15 September 2023.

5. Hotel Garden Palace Surabaya

Hotel Garden Palace Surabaya yang dikelola PT Mas Murni (MAMI) telah dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga (PN) Surabaya dan melakukan PHK massal terhadap seluruh karyawan hotel. Mereka juga dinyatakan gagal dalam membayar uang pesangon sekitar 200 karyawan yang sebelumnya telah di-PHK.

6. Pluang

Platform investasi multi-aset, Pluang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 10% karyawannya yang berbasis di Indonesia, Singapura, dan India. Hal itu dilakukan melihat perekonomian global yang masih berada dalam tekanan.

Co-Founder Pluang Claudia Kolonas mengatakan tingginya tingkat inflasi dan daya beli yang menurun berdampak negatif terhadap pasar dan menyebabkan permintaan rendah akan produk-produk investasi. Kondisi ini menuntut perusahaan untuk dapat terus beradaptasi secara cepat.

Karyawan yang terdampak PHK dipastikan akan mendapat haknya berupa kompensasi sesuai aturan ketenagakerjaan. Selain itu, perusahaan memperpanjang masa asuransi bagi karyawan yang terdampak beserta keluarga.

7. Waskita Beton Precast

Bekerja di perusahaan BUMN tidak menjamin tidak terimbas badai PHK, hal ini seperti yang terjadi di PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). Pada Agustus lalu perusahaan melakukan PHK massal kepada 600 karyawannya secara bertahap hingga akhir 2023.

Anak usaha Waskita Karya itu membeberkan sepanjang 2023 telah melakukan rasionalisasi jumlah pegawai secara bertahap menyesuaikan dengan berakhirnya masa kerja pegawai di seluruh divisi, dengan mempertimbangkan kondisi workload dan kinerja perseroan.

Adanya kejadian ini, perseroan memastikan seluruh proses produksi dan pengerjaan proyek akan berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam kontrak dengan para pelanggan. Kompensasi pegawai yang terdampak juga dipastikan dipenuhi sesuai aturan.

8. Bukalapak

PT Bukalapak.com Tbk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak kurang dari 5% karyawannya. PHK ini dilakukan pada Agustus 2023.

Direktur/Corporate Secretary PT Bukalapak.com Tbk, Teddy Nuryanto Oetomo menerangkan PHK ini menjadi bagian dari evaluasi terhadap kinerja perusahaan. Adapun hasil evaluasi tersebut termasuk produk, teknologi, proses, dan kebutuhan sumber daya.

Meski begitu emiten berkode saham BUKA itu memastikan proses PHK telah dilakukan sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan yang berlaku dan semua karyawan yang terkena dampak PHK telah memperoleh kompensasi.

9. Lamudi

Perusahaan teknologi di bidang properti, Lamudi, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) di beberapa departemen. Pengurangan karyawan ini dilakukan untuk memaksimalkan pertumbuhan dan meningkatkan efisiensi untuk mencapai keberlanjutan bisnis jangka panjang perusahaan.

Perusahaan melakukan PHK ini per 17 Juli 2023 atau sekitar 5 bulan yang lalu. Meski demikian, manajemen tak merinci jumlah karyawan yang terdampak PHK.

10. Adidas

PT Panarub Industry selaku produsen sepatu Adidas asal Indonesia juga melakukan PHK terhadap sekitar 1.500 karyawannya pada Mei 2023 lalu. Namun saat itu serikat buruh menuding perusahaan melakukan PHK, yang kemudian dengan tegas dibantah Panarub.

Perusahaan mengaku PHK ini dilakukan karena adanya penurunan order dari pihak customer/pelanggan yang cukup significant akibat dari krisis ekonomi yang terjadi secara global. Meski begitu perusahaan mengklaim proses PHK sudah dilakukan mengikuti mekanisme peraturan perundang-undangan yang berlaku.

11. Toko Gunung Agung

PT GA Tiga Belas, perusahaan yang membawahi Toko Buku Gunung Agung mengumumkan akan menutup seluruh toko/outlet yang tersisa hingga Desember 2023 ini. Informasi tersebut sudah disampaikan perusahaan sejak Mei lalu.

Perusahaan mengaku keputusan itu diambil karena perusahaan tidak bisa bertahan di tengah kerugian yang semakin besar. Akibatnya seluruh karyawan Toko Gunung Agung dikabarkan telah dirumahkan secara bertahap hingga akhir tahun ini.

12. Pabrik Puma

Pabrik pemasok pakaian Puma, PT Tuntex Garment Indonesia yang berada di Cikupa, Tangerang bangkrut dan melakukan PHK terhadap 1.163 pekerja/buruh. Perusahaan resmi berhenti produksi pada 31 Maret 2023 karena mengalami kerugian selama 3 tahun berturut-turut akibat dari dampak pandemi COVID-19.

Tidak berhenti di sana, pabrik pemasok sepatu Puma, PT Horn Ming Indonesia yang juga berada di Cikupa, Tangerang, ikut memberhentikan 600 karyawannya.

Kepala Bidang Perselisihan Hubungan Industrial dan Pengendalian Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang, Desyanti memastikan perusahaan akan memberikan pesangon para pekerja sesuai peraturan yang berlaku. Termasuk juga THR.

13. Sayurbox

Startup e-grocery Sayurbox telah melakukan pemangkasan jumlah karyawan jelang Lebaran. Keputusan sulit itu diambil dengan alasan untuk keberlanjutan jangka panjang bisnisnya.

Tidak diketahui pasti berapa jumlah pegawai yang dilepas perusahaan pada April 2023 kemarin. Namun sebelumnya pada Desember 2022, Sayurbox juga sudah melakukan PHK kepada 5% pegawai mereka.

14. Anak Usaha Kapal Api

Anak usaha Kapal Api, PT Agel Langgeng yang belum merupakan perusahaan asal RI lain yang menutup salah satu pabrik di Pasuruan. Sejumlah karyawan terkena PHK imbas penutupan pabrik tersebut.

Menurut Manajemen, penutupan pabrik dilakukan untuk menyelamatkan kelanjutan operasional PT Agel Langgeng secara keseluruhan. Disampaikan juga bahwa pabrik yang ditutup hanya memproduksi permen jahe untuk memenuhi kebutuhan ekspor.

Akibat penutupan pabrik ini, setidaknya terdapat 150 karyawan yang terdampak PHK. Pihak perusahaan sendiri mengaku siap membayar secara tunai pesangon 150 pekerja tersebut sesuai ketentuan perundangan yang berlaku.

15. Shox Rumahan

PHK massal juga sempat terjadi startup Shox Rumahan atau PT Soyaka Cerdas Kaya. Informasi terkait PHK massal ini sendiri diungkapkan oleh salah satu korban pemutusan hubungan kerja sepihak di media sosial.

Korban mengaku pada 23 Maret 2023 surat PHK dikirimkan ke karyawan terdampak. Beberapa karyawan yang di-PHK sebelum tanggal 23 Maret mendapat pesangon 100% (pengali 1) dan gaji prorata, namun bagi korban PHK tanggal 25 Maret disebut hanya menerima pesangon 50% saja.

Sebagai informasi, Shox Rumahan merupakan startup e-commerce penyedia peralatan rumah tangga dengan harga kompetitif yang menargetkan komunitas di pedesaan.

16.JD.ID

JD.ID yang merupakan salah satu e-commerce besar di Indonesia telah menutup semua layanannya per 13 Maret2023. JD.ID merupakan anak perusahaan salah satu e-commerce terbesar di Asia, yaitu JD.com.

Berdasarkan catatan detikcom, sebelum tutup JD.ID telah melakukan PHK kepada sekitar 200 karyawan. Alasan dari PHK tersebut adalah untuk beradaptasi terhadap tantangan perubahan bisnis yang sungguh cepat.

17. GoTo

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) merupakan perusahaan teknologi lain yang melakukan PHK massal pada Maret 2023 kemarin. Dikabarkan terhadap sekitar 600 karyawannya yang terdampak pemangkasan ini.

GoTo mengaku keputusan itu dilakukan untuk memperkuat operasional perusahaan. Padahal sebelumnya perusahaan juga sempat memangkas 1.300 karyawannya pada November 2022.

Karyawan yang terdampak akan memperoleh dukungan dari perusahaan selama masa transisi. Dukungan yang diberikan mencakup dukungan finansial, karir, dan kesejahteraan termasuk pesangon, tunjangan medis yang diperpanjang hingga akhir Juni 2023, diperkenankan menyimpan laptop kantor, THR Lebaran yang akan dibayarkan sebelum Idul Fitri, hingga bonus tahunan.

18. Bibit

Pengurangan karyawan juga dikabarkan dilakukan oleh Bibit. Dalam media sosial dinarasikan, Bibit melakukan PHK terhadap 30-40 orang. Disebutkan bahwa semua gaji dibayar lunas, termasuk tunjangan hari raya (THR).

PR & Corporate Communication Lead Bibit, William mengatakan sebagaimana perusahaan pada umumnya, Bibit melakukan tinjauan atas kinerja di berbagai fungsi. Hal itu untuk memastikan agar bisnis mencapai tujuan. Meski begitu William tidak menjawab secara tegas apakah PHK benar-benar terjadi. Termasuk, saat ditanya berapa banyak karyawan yang terkena dampak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *