INTERNASIONAL

Swiss Hadapi Gelombang 5 Corona, Pasien Rawat Inap Melonjak

Rita Uli Hutapea – detikNews
Jumat, 19 Nov 2021 12:40 WIB

Jakarta – Kasus infeksi virus Corona terus melonjak di Swiss. Namun, Menteri Kesehatan Swiss Alain Berset bersikeras pembatasan COVID-19 tidak diperlukan meskipun kasus baru setiap hari meningkat empat kali lipat dalam sebulan ke level tertinggi sepanjang tahun.
“Kita jelas menghadapi gelombang kelima,” kata Alain Berset pada konferensi pers, menambahkan bahwa perjalanan pandemi “akan tergantung pada perilaku kita semua”.

Seperti diberitakan kantor berita AFP, Jumat (19/11/2021), meskipun virus Corona menyebar terutama di kalangan orang muda yang cenderung tidak menderita penyakit parah akibat virus tersebut, Berset mengatakan lonjakan kasus lebih mengkhawatirkan karena “jumlah orang dewasa yang tidak memiliki kekebalan terlalu besar”.

Berset menegaskan bahwa jumlah orang yang divaksinasi lengkap di Swiss masih terlalu rendah – sekitar 65% dari seluruh populasi – dan sangat penting bagi orang untuk menghormati aturan keselamatan kesehatan untuk menghindari peningkatan pasien di rumah sakit.

Swiss tadinya memiliki 10 persen populasi yang divaksinasi penuh pada 23 April, meningkat menjadi 50 persen tiga bulan kemudian pada 29 Juli. Namun, pada bulan-bulan berikutnya kemajuan itu telah menurun secara drastis.

Saat ini sekitar 65 persen populasi Swiss sekarang telah divaksinasi lengkap. Dengan tingkat kasus yang melonjak sejak pertengahan Oktober, otoritas Swiss khawatir akan melonjaknya pasien rawat inap di rumah sakit saat musim dingin tiba.

Pekan lalu, rawat inap COVID-19 meningkat seperempat, sementara kematian naik lebih dari 80 persen menjadi 53 kematian.

Unit perawatan intensif (ICU) saat ini 77 persen penuh, dengan 17 persen dari keseluruhan kapasitas ditempati oleh pasien COVID-19.
Ahli epidemiologi Universitas Bern, Christian Althaus, menyerukan untuk kembali bekerja dari rumah dan penggunaan masker di dalam ruangan yang lebih besar, mengingat lonjakan kasus.

Althaus mengatakan bahwa mengingat tingkat vaksinasi yang merayap – negara tetangga Jerman, Prancis dan Italia semuanya memiliki tingkat yang lebih tinggi – Swiss bisa mengalami musim dingin yang sulit.

“Kita belum keluar dari zona bahaya. Mengingat situasi saat ini, kita bisa mendapati diri kita kembali dalam situasi kritis menjelang Natal,” katanya.

Pada hari Kamis (18/11) waktu setempat, otoritas kesehatan nasional melaporkan lebih dari 6.000 kasus baru COVID-19 yang dikonfirmasi dalam 24 jam terakhir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *