Shafira Cendra Arini – detikFinance
Rabu, 21 Sep 2022 15:01 WIB
Jakarta – Raksasa minyak dan gas asal Italia, ENI akan menggantikan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) yang mau hengkang dari proyek minyak minyak dan gas (migas) Ultra Laut Dalam (Indonesia Deepwater Development/IDD).
Hal ini dikonfirmasi oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif saat di temui dalam acara Indonesia Petroleum Association di Jakarta Convention Center, Rabu (21/09/2022).
“Sudah, itu ENI. Sudah fix,” terang Arifin.
“Jadi sudah ada, tapi tinggal nunggu pengumuman resmi,” tambahnya.
Sebetulnya informasi ini sempat disebutkan pada 2020 lalu oleh Komisi VII DPR RI Dwi Soetjipto dalam rapat dengan pendapat (RDP). Namun update mengenai kelanjutannya baru tervalidasi dengan keterangan dari Arifin.
Dalam kesempatan yang berbeda, Dirjen Migas, Tutuka Ariadji mengatakan ada beberapa hal yang perlu di selesaikan terlebih dahulu sebelum ENI benar-benar masuk. Salah satunya yakni menyelesaikan persoalan dengan Chevron yang kini pum telah terselesaikan.
“Jadi ada beberapa hal yang harus diselesaikan sebelumnya antara yang sebelumnya dulu, Chevron dulu, itu sudah diselesaikan semua. Tapi setau saya berjalan dengan sangat baik,” ujar Tutuk.
“Kita akan beritahukan kalau sudah boleh. Karena masih dalam proses dinegosiasikan,” tambahnya.
Dengan demikian, mengenai kapan resminya ENI akan masuk dalam proyek IDD, Tutuk mengatakan, semuanya masih dalam proses negosiasi.
Untuk diketahui, proyek IDD merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang menjadi fokus perhatian pemerintah untuk dapat segera diwujudkan. Oleh karena itu, pembahasan terus dilakukan untuk dapat memastikan penanganan proyek IDD sesuai harapan.
Proyek IDD bisa berproduksi hingga 1.120 juta kaki kubik per hari (Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) gas dan minyak 40 ribu barel per hari (bph). Proyek ini ditargetkan akan beroperasi pada kuartal I-2024.