Tim – detikInet
Senin, 01 Agu 2022 10:18 WIB
Jakarta – Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) diancam aksi lempar botol berisi air pipis. Aksi itu buntut dari pemblokiran sejumlah layanan lantaran belum mendaftar Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat. Langkah antisipasi agaknya telah dilakukan Kominfo.
Menurut sumber detikINET, para PNS Kominfo telah diarahkan oleh atasan agar jangan memakai seragam dahulu saat ngantor. “Pagi bapak ibu. Pemakaian seragam Senin dan Rabu tidak diberlakukan dulu utk kenyamanan semua,” demikian bunyi imbauan tersebut.
Pada hari Senin dan Rabu, PNS di lingkup Kominfo memang biasanya wajib memakai seragam. Akan tetapi kali ini terkait dengan ancaman aksi itu, mereka diperbolehkan tak mengenakannya untuk sementara.
Seperti diberitakan, ajakan pelemparan botol berisi pipis ke Kantor Kominfo dibuat oleh kelompok bernama Blok Politik Pelajar. Ajakan aksi tersebut sudah disebar lewat akun Instagramnya @bblokpolitikpelajar.
Rencananya, aksi pelemparan botol berisi pipis ke Kantor Kominfo akan digelar Senin (1/8/2022) pukul 14.00 WIB. “Siapapun yang kesal atas pemblokiran ini Anda dapat hadir dan mel****rkan botol p*p*s,” tulis Blok Politik Pelajar.
Advertisement
Postingan tersebut viral di dunia maya. Ada 400 lebih like telah diberikan netizen, dalam kolom komentar banyak dukungan diberikan. Terkait seruan pelemparan botol berisi pipis ini, detikINET sudah menghubungi pihak Kominfo namun belum mendapatkan tanggapan.
Saat ini, Kominfo masih memblokir Steam, Dota 2, Counter-Strike: Global Offensive, Epic Games, Origin dan Yahoo search engine. Dari keenamnya, ada tiga PSE yang sudah berkomunikasi dengan pihak kementerian.
Kominfo membuka akses sementara PayPal karena banyak netizen protes. Pembukaan akses sementara itu untuk memberikan waktu bagi masyarakat migrasi ke layanan lain.
“Untuk itu kami menerapkan kebijakan baru kami membuka sementara. Kami harapkan, kami membuka untuk memberikan kesempatan masyarakat untuk melakukan migrasi agar uangnya tidak hilang. Karena sampai saat ini kami belum berhasil menghubungi PayPal,” kata Semuel Abrijani Pangerapan, DIrjen Aptika Kominfo.