Sarah Oktaviani Alam – detikHealth
Sabtu, 27 Mei 2023 18:30 WIB
Jakarta – Penyanyi legendaris Tina Turner meninggal dunia pada Rabu (24/5/2023) di usia 83 tahun. Ia meninggal dunia di kediamannya di Kusnacht dekat Zurich, Swiss.
Kabar ini disampaikan langsung oleh humasnya kepada NBC News. Dalam beberapa tahun terakhir sebelum meninggal dunia, Tina Turner sempat mengidap banyak penyakit dalam.
“Dengan dia, dunia kehilangan legenda musik dan panutan,” demikian sebuah pernyataan itu, dikutip dari Today.
“Tina Turner lahir sebagai Anna Mae Bullock pada 26 November 1939, di Nutbush, Tennessee, AS. Dia menjadi terkenal di akhir tahun 60-an sebagai penyanyi band Ike & Tina Turner Revue, namun kemudian dia sukses mendunia sebagai artis solo,” sambungnya.
Humasnya tidak menjelaskan penyakit apa yang menjadi penyebab kematian Turner. Ia hanya menegaskan bahwa penyanyi legendaris itu meninggal karena sakit lama atau ‘long illness’.
Penyebab Meninggal
Berdasarkan laporan terbaru, perwakilan keluarga akhirnya mengkonfirmasi penyebab meninggalnya Turner. Dari pernyataannya, Turner meninggal karena ‘natural cause’ atau kematian alami.
‘Natural cause’ atau ‘natural death cause’ didefinisikan sebagai kematian yang disebabkan kondisi alami. Saat seseorang meninggal karena usia tua atau penurunan kesehatan atau penyakit, ini dianggap sebagai kematian yang wajar. Pada kasus Turner, ia meninggal setelah mengidap penyakit dalam waktu yang cukup lama.
“Tina Turner, ‘Ratu Rock’n Roll’ telah meninggal dengan damai hari ini di usia 83 tahun setelah lama sakit di rumahnya di Kusnacht dekat Zurich, Swiss. Dengan dia, dunia kehilangan legenda musik dan panutan,” kata humasnya Bernard Doherty saat kematiannya diumumkan, dikutip dari Independent UK, Jumat (26/5).
Riwayat Penyakit Kronis
Sebelum meninggal, Turner membuka beberapa masalah kesehatan yang dialaminya selama beberapa tahun terakhir. Ia mengalami stroke hingga stres pascatrauma dari hubungannya dengan Ike Turner.
Pada Oktober 2013, Turner mengidap stroke tepat tiga bulan setelah pernikahan keduanya dengan Erwin Bach. Dia langsung dibawa ke rumah sakit setelah tak dapat berdiri sendiri, dan dirawat selama 10 hari untuk menjalani beberapa perawatan agar bisa berjalan kembali.
Turner juga didiagnosis mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi pada tahun 1978. Karena kondisinya itu, ia harus meminum pil sekali sehari.
Pada Januari 2016, Turner didiagnosis mengidap kanker usus hingga mengalami diare kronis selama berbulan-bulan. Ia juga mengidap karsinoma dan beberapa polip ganas, yang membuatnya harus menjalani operasi pengangkatan usus.
Namun ternyata penyakit hipertensi yang diidap Turner sejak lama berdampak buruk pada ginjalnya. Dokter mengatakan ginjal Turner hanya memiliki 35 persen fungsi dan semakin menurun menjadi 5 persen.
Hal ini membuatnya harus menjalani cuci darah agar tetap sehat dan bisa menerima transplantasi ginjal. Ia menjalani operasi pada tahun 2017 dan suaminya, Erwin Bach, yang mendonorkan ginjal untuknya.
Sempat Ingin Bunuh Diri
Tina Turner juga sempat mengisahkan kehidupannya yang berada dalam kungkungan kekerasan rumah tangganya bersama Ike Turner. Kondisi itu membuatnya ingin mengakhiri hidupnya sendiri.
“Saya merasa berkewajiban untuk tinggal di sana dan saya takut. Saya tidak ingin menyakitinya, dan setelah dia memukuli saya… saya duduk di sana memar dan robek, dan tiba-tiba saya merasa kasihan padanya,” jelasnya kepada jurnalis Carl Arrington, dikutip dari BBC, Kamis (25/5).
“Mungkin aku dicuci otak,” lanjutnya.
Kekerasan rumah tangga yang dialaminya termasuk dipaksa menonton pertunjukan seks langsung di rumah bordil pada malam pernikahan mereka, melemparkan kopi panas ke arahnya, disiksa dengan gantungan baju, hingga dipukuli dengan tandu sepatu saat dia hamil.
Pada tahun 1968, Tina mencoba bunuh diri. Tak tahan dengan siksaan Ike, pada Juli 1976 Tina pun melarikan diri hanya dengan sedikit uang receh di dompetnya dan menghabiskan waktu berbulan-bulan bersembunyi dengan teman-temannya sambil menuntut cerai Ike.
“Saya hidup dalam kematian. Saya tidak ada. Tapi saya selamat. Dan ketika saya keluar, saya berjalan. Dan saya tidak melihat ke belakang,” pungkasnya.