Syanti Mustika – detikTravel
Kamis, 29 Feb 2024 16:03 WIB
Jakarta – Impian liburan manis gagal total. Keluarga ini merana setelah penerbangan dibatalkan hingga terpaksa menginap di luar bandara karena tidak ada hotel di sekitar sana.
Diberitakan The Sun, Kamis (29/2/2024) keluarga itu adalah keluarga Timmie John. Mereka dijadwalkan terbang pada tanggal 16 Februari bersama United Airlines pada tengah malam. Tetapi, semuanya menjadi mimpi buruk saat sampai di Bandara Internasional Kona Hawaii.
Penerbangan tersebut ditunda dan mereka memutuskan untuk menunggu. Namun, sekitar pukul 23.00, staf United Airlines memberi tahu bahwa penerbangan dibatalkan dan meminta semua orang meninggalkan bandara.
Pada saat itu, Bandara Internasional Kona sedang melakukan proyek perbaikan landasan pacu dan dilakukan pada malam hari. Para penumpang pun tidak bisa menumpang di bandara dan harus berada di luar bandara.
John pun mengambil voucher hotel dari staf maskapai penerbangan, namun tidak ada kamar yang tersedia dalam jarak 50 mil dari bandara.
John pun mengambil voucher hotel dari staf maskapai penerbangan, namun tidak ada kamar yang tersedia dalam jarak 50 mil dari bandara.
“Saya bertanya kepada agen United ke mana kami harus pergi dan tidur jika bandara ditutup?” kata John kepada SFGATE.
“Dia berkata ‘Kadang-kadang saya melihat orang tidur di sana’ dan menunjuk ke bangku di rumput di luar. Saya punya empat anak dan nenek saya ada di sana. Dia hanya tidak peduli. Kami berada di luar, di atas rumput,” dia menambahkan.
Terpaksalah John dan keluarganya bermalam di lereng bukit bersama kecoak dan konstruksi yang sedang berlangsung. Tak sendiri, dia juga melihat lusinan orang, termasuk orang tua dan anak-anak, tergeletak di area tersebut dan berusaha memanfaatkan situasi sebaik-baiknya.
“Kami semua hanya berusaha bertahan malam itu,” kata John.
“Saya sedang mengibas kecoa. Ada truk konstruksi yang lewat sepanjang malam dan kemudian alat penyiram menyala saat semua orang sedang beristirahat. Saking kagetnya, tidak ada selimut dan makanan. Dan tidak ada cara untuk keluar,” kata dia.
Shelly Kunishige, juru bicara Departemen Transportasi Hawaii, membenarkan bahwa proyek landasan pacu mengalami banyak penundaan. Akibatnya ada penutupan bandara dalam waktu lama dan membuat penumpang terlantar.
“Kami dengan tulus meminta maaf atas dampaknya terhadap wisatawan,” tulis Kunishige melalui email.
“Penumpang diperbolehkan untuk tinggal di terminal tetapi pada malam hari, kami tidak dapat mengizinkan penumpang kembali ke area aman terminal setelah mereka berangkat karena pos pemeriksaan keamanan ditutup,” dia menambahkan.
Belum ada tanggapan dari maskapai United Airlines.