INTERNASIONAL

Kontroversi Zoom: Dipakai RI, Dilarang Taiwan, Dibatasi Jerman

Tim detikcom – detikNews

Jumat, 10 Apr 2020 08:35 WIB

Jakarta – Aplikasi zoom kini banyak diminati oleh masyarakat Indonesia karena fitur video call yang bisa digunakan lebih dari 3 pengguna sehingga bisa dipakai untuk rapat atau pembelajaran online di tengah pandemi Corona yang mengharuskan warga berdiam diri di rumah. Namun, Zoom ini ternyata dilarang di dua negara yaitu Jerman dan Taiwan dengan alasan keamanan.

Indonesia

Di Indonesia, Zoom sendiri akhir-akhir ini naik daun. Bisa dibilang aplikasi ini sedang naik daun apalagi sejak pandemi Corona di Indonesia. Pekerja-pekerja yang ada di Indonesia menggunakan zoom untuk melakukan meeting tatap muka.

Tidak hanya pekerja, anak sekolah yang sedang ‘dirumahkan’ juga menggunakan aplikasi Zoom untuk berkomunikasi dengan guru-gurunya. Bahkan di tingkat Presiden, Wapres, hingga menteri pemerintahan juga menggunakan Zoom ketika mengadakan rapat ataupun konferensi pers dengan wartawan.

Taiwan

Sementara di Thailand melarang warganya untuk memakai Zoom. Pemerintah Taiwan mengkhawatirkan masalah keamanan dalam pemakaian akun ini.

Pihak berwenang Taiwan mengatakan badan publik tidak boleh menggunakan produk dengan masalah keamanan “seperti Zoom”.
Tetapi pesaing seperti Google dan Microsoft diizinkan memakainya.

Hal itu didiukung dengan penelitian yang menemukan beberapa lalu-lintas komunikasi dari aplikasi Zoom dikirim melalui Beijing – bahkan ketika semua peserta dalam percakapan Zoom itu berada di Amerika Utara.

Taiwan juga telah meminta semua institusi publiknya untuk menggunakan perangkat lunak lain. Jika memungkinkan, solusi domestik harus digunakan, kata Taiwan, seraya menambahkan bahwa dalam keadaan khusus, aplikasi Google atau Microsoft dapat diterima.

Sementara, Zoom sendiri berjanji akan meningkatkan fitur keamanan dan privasi. Zoom juga meminta maaf karena lalu lintas komunikasi dialihkan melalui Beijing.

Jerman

Pemerintah Jerman membuat kebijakan pembatasan penggunaan aplikasi video telekonferensi, Zoom. Ini disebabkan karena lemahnya fitur keamanan dan pirvasi pada aplikasi Zoom.

Pembatasan ini dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri Jerman bersama Google dan organisasi lainnya Padahal, di tengah pandemi virus corona, aplikasi rapat online yang berbasis video call ini sedang mengalami peningkatan pengguna.

Para pejabat di pemerintahan Jerman akhirnya membatasi penggunaan Zoom dikarenakan isu keamanan, seperti tidak adanya enkripsi end-to-end yang memadai, demikian menurut sumber yang dikutip oleh kantor berita Reuters dan surat kabar Jerman, Handelsblatt. Menurut salah satu sumber, Zoom memiliki kelemahan yang kritis.

Zoom Pekerjakan mantan kepala keamanan siber Facebook

Alphabet Inc yang merupakan induk perusahaan Google juga melarang penggunaan Zoom dari laptop milik perusahaan pada hari Rabu (8/4) karena kekhawatiran yang sama. Tingkat kekhawatiran yang meningkat terhadap aplikasi yang tengah naik daun ini telah menyebabkan jatuhnya harga saham Zoom selama 10 hari terakhir.

Menanggapi hal ini, Zoom Video Communications mengumumkan perekrutan mantan kepala keamanan siber Facebook, Alex Stamos sebagai penasihat untuk meningkatkan privasi dan keamanan aplikasi mereka.

Sebelumnya, Stamos menjadi orang yang mengkritik keras tentang aspek keamanan Zoom.

Zoom memprediksi bahwa jumlah pengguna aplikasi dalam beberapa bulan mendatang akan terus meningkat karena kebijakan lockdown yang masih diberlakukan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *