BERANDA

Kode Darurat dan Peringatan ‘Bird Strike’ Sebelum Kecelakaan Jeju Air

Tim detikcom – detikNews
Senin, 30 Des 2024 07:32 WIB

Jakarta –
Pesawat Boeing 737-800 Jeju Air mengangkut 181 orang kecelakaan di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan. Sebelum kecelakaan, otoritas Bandara sempat memberikan peringatan bird strike atau gangguan serangan burung.

Dirangkum detikcom dari AFP, BBC, Reuters, kantor berita Yonhap, Minggu (29/12/2024), pesawat Jeju Air berangkat dari Thailand ke Korea Selatan membawa total 181 orang. Rinciannya terdiri dari 175 penumpang dan 6 awak kabin.

Dua diantara penumpang merupakan warga negara Thailand, sisanya sebagian besar adalah warga Korea. Korban tewas dalam kecelakaan Jeju Air tersebut terus bertambah.

Investigasi terkait penyebab kecelakaan itu masih terus dilakukan, dugaan sementara akibat pesawat menerima serangan burung. Kecelakaan itu mengakibatkan pesawat mendarat tanpa roda, lalu menabrak dinding beton, kemudian meledak hingga akhirnya kebakaran.

Imbasnya pesawat Jeju Air hampir hancur total, hanya bagian ekornya yang masih terlihat bentuknya.

Korban Tewas 179 Orang

Petugas tanggap darurat Korea Selatan (Korsel) melaporkan perkembangan jumlah korban tewas kecelakaan pesawat Jeju Air. Kini, 179 orang dilaporkan tewas dalam peristiwa tersebut.

Dilansir kantor berita AFP, Minggu (29/12/2024), sebanyak 179 orang tewas dan dua orang berhasil diselamatkan dalam kecelakaan pesawat Jeju Air hari Minggu di Korea Selatan, kata badan pemadam kebakaran negara itu saat mengumumkan jumlah korban akhir dari bencana tersebut.

“Dari 179 korban tewas, 65 orang telah diidentifikasi,” kata badan pemadam kebakaran tentang kecelakaan di Bandara Internasional Muan, yang dua anggota krunya selamat.

Dua korban selamat merupakan awak pesawat yang sudah dibawa ke rumah sakit. Kepala pusat kesehatan masyarakat setempat menyebut kondisi kedua awak pesawat mengalami luka sedang hingga parah.

Pesawat Jeju Air mengangkut 181 orang kecelakaan di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan diduga akibat bertabrakan dengan burung. Hal itu berdasarkan laporan dari kantor berita Yonhap yang dikutip AFP, Minggu (29/12/2024).

“Kecelakaan itu diyakini disebabkan oleh ‘kontak dengan burung, yang mengakibatkan roda pendaratan tidak berfungsi dengan baik’ saat pesawat berusaha mendarat di bandara di barat daya negara itu,” bunyi laporan itu.

Para pejabat menduga penyebab kecelakaan akibat kegagalan roda saat pendaratan. Hal itu kemungkinan karena bertabrakan dengan burung sehingga menyebabkan kecelakaan. Mereka memulai penyelidikan di tempat kejadian untuk menentukan penyebab pastinya.

Kepala Stasiun Pemadam Kebakaran Muan menyebut penyebab kecelakaan kemungkinan besar disebabkan karena tabrakan burung dan cuaca buruk.

Sebuah foto menunjukkan bagian ekor jet dilalap api di sisi landasan pacu. Petugas pemadam kebakaran dan kendaraan darurat berada di dekat pesawat tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *