JAWA TIMUR

Kasus COVID-19 Melonjak, Pemkab Trenggalek Tutup Semua Sekolah Tatap Muka

Adhar Muttaqin – detikNews

Sabtu, 21 Nov 2020 19:12 WIB

Trenggalek – Pemkab Trenggalek menutup sementara sekolah tatap muka di semua jenjang. Itu dilakukan karena ada lonjakan kasus COVID-19.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Trenggalek Totok Rudianto mengatakan, kebijakan tersebut tertuang dalam surat edaran yang dikeluarkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Trenggalek Joko Irianto tertanggal 20 November 2020.

“Menyikapi kondisi sebaran COVID-19 di Trenggalek yang mengalami peningkatan tajam, maka pemerintah mengambil langkah penutupan sementara sekolah tatap muka, efektif mulai 23 November atau Senin depan,” kata Totok Rudianto, Sabtu (21/11/2020).

Penutupan pembelajaran secara luring tersebut berlaku untuk semua jenjang pendidikan. Mulai dari TK, SD, SMP sederajat hingga sekolah SMA dan SMK yang dikelola Pemerintah Provinsi Jawa Timur, maupun sekolah di bawah Kementerian Agama (Kemenag). Untuk sementara proses pembelajaran akan diganti dengan sistem belajar dari rumah (BDR).

“Penutupan sekolah ini sampai batas waktu yang belum ditentukan. Selama kondisi belum memungkinkan maka belum bisa dilakukan pembelajaran tatap muka,” jelasnya.

Totok menjelaskan beberapa pertimbangan penutupan aktivitas pembelajaran tatap muka. Yakni kondisi sebaran kasus COVID-19 yang mengalami lonjakan signifikan selama dua pekan terakhir. Bahkan empat hari belakangan, jumlah peningkatan warga yang terpapar di atas 20 orang.

“Kemudian status wilayah Trenggalek saat ini adalah zona oranye. Merujuk pada SKB (Surat Keputusan Bersama) empat menteri, daerah yang zona oranye tidak boleh ada sekolah tatap muka. Keputusan ini kami ambil setelah ada rapat bersama Satgas COVID-19,” jelas Totok.

Pihaknya berharap kebijakan penutupan sementara pembelajaran tatap muka ini dapat dimaklumi oleh seluruh wali murid. Hal ini demi menjaga kesehatan para pelajar dari ancaman penularan virus Corona.

“Mumpung belum ada penularan di lingkungan sekolah, maka kami tutup sementara. Jangan sampai sekolah menjadi klaster penyebaran,” imbuhnya.

Sebelumnya, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Trenggalek telah membuka kegiatan pembelajaran tatap muka di 76 sekolah SMP dan sederajat. Sedangkan jenjang SD masih baru direncanakan dibuka pada akhir tahun ini. Dengan kondisi saat ini, pihaknya belum bisa memastikan kapan sekolah akan dibuka kembali.

“Yang jelas belajar tatap muka baru bisa dilakukan setelah masuk zona kuning,” imbuh Totok.

Data di Satgas COVID-19 Trenggalek, jumlah warga yang terpapar virus Corona mencapai 600 orang. Dengan rincian 195 orang menjalani karantina, 389 sembuh dan 16 orang meninggal dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *