Kala Koalisi PKS-PD-Golkar Dianggap Hanya Wacana

0
79

Tim Detikcom – detikNews
Minggu, 16 Jan 2022 07:52 WIB

Jakarta – PKS berencana membangun koalisi poros nasionalis-religius pada Pilpres 2024. Rencana itu kemudian disambut hangat Partai Golkar dan Demokrat. Meski demikian, ada pula yang meragukan wacana tersebut bakal terwujud.
Awalnya, rencana PKS membangun koalisi nasionalis-religius. Itu diungkap oleh Wakil Ketua Majelis Syura PKS Mohamad Sohibul Iman dalam konferensi pers, Kamis (14/1/2022).

“Terkait dengan pembentukan partai Islam, saya kira itu salah satu alternatif yang mungkin bila terbentuk koalisi. Tetapi sebagaimana yang menjadi keputusan dari Majelis Syuro VI pada hari ini, kita melihat bahwa suasana kenegaraan kita hari ini yang sekarang mengalami segregasi, segmentasi yang sangat luar biasa,” kata Sohibul.

“Untuk itu, PKS ingin membangun koalisi yang lintas, tadi disebutkan nasionalis-religius, itu harus kita persatukan,” ujarnya.

Sohibul mengatakan pihaknya akan juga membangun komunikasi dengan partai nasionalis demi mewujudkan persatuan ke depan. Rencana tersebut kemudian disambut baik Partai Golkar dan Partai Demokrat.

Golkar Buka Peluang Koalisi dengan PKS

Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan tidak ada partai yang bisa bekerja sendiri dalam pilpres. Karena itu, Golkar, kata Ace, pasti akan membuka komunikasi dengan semua partai.

“Oleh karena itu, bagi Partai Golkar, membuka komunikasi dengan partai mana pun tentu sebagai bagian dari langkah politik untuk menyamakan persepsi dan kemungkinan penjajakan membangun agenda bersama terkait masalah kebangsaan,” kata Ace kepada wartawan, Jumat (14/1/2022).

Ace mengapresiasi langkah PKS yang membuka peluang koalisi dengan poros nasionalis dan religius. Menurutnya, langkah itu bentuk penjajakan untuk menyamakan persepsi antarpartai. Golkar, kata Ace, membuka peluang kerja sama dengan semua partai, termasuk PKS.

Demokrat Buka Peluang Koalisi dengan PKS

Partai Demokrat tertarik dengan koalisi poros nasionalis-religius di Pilpres 2024. Hal itu disebut sesuai dengan jati diri Partai Demokrat.

“Wacana koalisi partai berlatar belakang nasionalis dan religius pada Pilpres 2024 mendatang tentunya menarik, apalagi bagi Partai Demokrat yang memiliki jati diri sebagai partai nasionalis-religius,” kata Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani kepada wartawan, Jumat (14/1/2022).

Partai Demokrat, kata Kamhar, terbuka dengan koalisi partai berlatar belakang nasionalis-religius. Meski begitu, saat ini Demokrat belum memikirkan koalisi untuk Pilpres 2024. Lantas, apakah Demokrat tertarik berkoalisi dengan PKS? Kamhar tidak membantah kemungkinan koalisi tersebut.

“Namun ikhtiar membangun koalisi atau kerja sama politik juga tetap berjalan. Termasuk dengan PKS, yang secara empiris sering berada dalam barisan yang sama dengan Partai Demokrat. Kita bersama pada dua periode Pemerintahan SBY, dan bersama pula pada dua periode ini berada di luar pemerintahan. Secara chemistry politik sangat dimungkinkan untuk bersenyawa,” ujarnya.

Meski PKS telah menawarkan koalisi nasionalis religius dan disambut hangat oleh Demokrat dan Golkar. Ada sejumlah pihak yang pesimis wacana koalisi tersebut dapat terwujud.

Waketum PKB Ragu Koalisi Golkar-PKS-Demokrat Terwujud

Elite PKB Jazilul Fawaid turut merespons soal potensi lahirnya koalisi nasionalis-religius, yakni Golkar-Partai Demokrat (PD)-PKS, di Pilpres 2024. Bahkan, Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB itu tak yakin koalisi Golkar-PD-PKS bisa terwujud dalam waktu dekat.

“Silakan, itu sah-sah saja dan terbuka kemungkinannya (koalisi nasionalis-religius),” kata Waketum PKB Jazilul Fawaid kepada wartawan, Jumat (14/1/2022).

“Namun, kok saya pesimis bisa terwujud, apalagi dalam waktu dekat saya nggak kebayang,” imbuhnya.

Meski demikian, Jazilul meyakini belum ada keniscayaan soal peta koalisi 2024. Dinamika politik, sebut dia, tidak bisa ditebak.

PPP Nilai Koalisi PKS-PD-Golkar Hanya Wacana, Singgung Figur Paslon

PPP menilai koalisi tersebut hanya akan berakhir sebagai wacana. Soalnya, tidak ada figur yang menarik dari calon koalisi itu.

“Setiap penjajakan koalisi, titik temunya pada figur. Nah, bangunan koalisi yang belum tercapai sepakat pada figur hanya akan menjadi wacana,” kata Ketua DPP PPP Achmad Baidowi atau Awiek saat dihubungi, Sabtu (15/1/2022).

PPP Nilai Koalisi PKS-PD-Golkar Hanya Wacana, Singgung Figur Paslon
PPP menilai koalisi tersebut hanya akan berakhir sebagai wacana. Soalnya, tidak ada figur yang menarik dari calon koalisi itu.

“Setiap penjajakan koalisi, titik temunya pada figur. Nah, bangunan koalisi yang belum tercapai sepakat pada figur hanya akan menjadi wacana,” kata Ketua DPP PPP Achmad Baidowi atau Awiek saat dihubungi, Sabtu (15/1/2022).

PKS Siap Cari Titik Temu ke PD dan Golkar soal Paslon Nasionalis-Religius

PKS menyambut baik respons Partai Golkar dan Partai Demokrat (PD) terkait koalisi nasionalis-religius. PKS akan mencari titik temu untuk mengusung capres-cawapres dari koalisi nasionalis-religius. Ini disampaikan jubir PKS Pipin Sopian kepada wartawan, Jumat (14/1/2022).

“PKS menyambut baik respons Golkar dan PD, yang ingin juga membentuk koalisi nasionalis-religius. PKS sebelumnya menjalin komunikasi dengan Golkar dan PD dan partai-partai lain melalui silaturahim kebangsaan,” ujar Pipin.

Untuk membangun koalisi nasionalis-religius, PKS siap mencari titik temu mengusung capres-cawapres. Ada poin yang disampaikan PKS soal mengusung capres-cawapres nasionalis-religius.

“Sesuai hasil dari Musyawarah Majelis Syuro VI, PKS membuka diri dan membangun komunikasi dengan seluruh partai politik dan para tokoh bangsa untuk membangun titik temu dalam mengusung calon Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang memiliki karakter nasionalis, religius, berkomitmen untuk menegakkan kedaulatan wilayah dan demokrasi, sumber daya alam, pangan, energi dan ekonomi, serta tidak tunduk terhadap kepentingan pihak asing,” papar Pipin.

“Mendukung agenda pemberantasan korupsi serta sosok negarawan yang mempersatukan seluruh elemen bangsa dan tidak memecah belah bangsa,” imbuhnya.

PD Tetap AHY

PKS akan mencari titik temu untuk mengusung capres-cawapres dari koalisi nasionalis-religius bersama Partai Demokrat dan Partai Golkar. Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief mengatakan pihaknya akan tetap mengajukan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudohoyono (AHY).

Andi Arief awalnya mengakui memang terlalu cepat untuk menentukan capres dan cawapres di koalisi PKS, Demokrat, dan Golkar saat ini. Terlebih, kata dia, masing-masing ketum masih sedang bergerak turun ke masyarakat.

“Mengenai siapa yang harus dicalonkan, ini too early, terlalu cepat kalau kita bilang siapa berpasangan dengan siapa. Demokrat, Golkar, dan PKS memiliki ketua partai yang sedang turun ke rakyat untuk sama-sama meyakinkan rakyat tentang kemungkinan menjadi presiden,” kata Andi Arief saat dihubungi, Sabtu (15/1/2022).

Meski hal itu masih terlalu dini, Andi Arief menyebut seluruh partai pasti ingin mengajukan ketua umum masing-masing. Dia juga mengakui Partai Demokrat tetap akan memajukan AHY sebagai paslon di koalisi tersebut.

“Saya kira Demokrat sama sikapnya dengan Golkar dan PKS bahwa mengedepankan kadernya dulu untuk maju, dalam hal ini Demokrat adalah Mas AHY, Golkar saya yakin juga Pak Airlangga, dan Ustaz Salim di PKS,” ucapnya.

Karena itu, Andi Arief menyebut saat ini belum ada keputusan berkaitan dengan siapa yang bakal maju. Namun dia kembali menekankan bahwa semua partai prinsipnya bakal mengajukan kader masing-masing.

“Jadi belum, kalau ini akan jadi opsi, kita akan benar-benar jadi koalisi yang sangat rasionallah. Karena kita menghendaki, bukan saja, karena untuk mengubah dan melanjutkan pembangunan ini, kan menjadi motornya syaratnya harus menang, faktor utamanya yang akan jadi dasar pertimbangan adalah siapa yang bisa memenangkan pertarungan pilpres nanti. Saya kira itu, prinsipnya semua partai pasti ingin kedepankan kadernya,” ujarnya.

Gerindra Bakal Buka Komunikasi untuk 2024

Partai Gerindra menghormati rencana Partai Demokrat, PKS, dan Golkar berkoalisi dalam poros nasionalis-religius pada Pilpres 2024. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menyebut pihaknya juga membuka kerja sama dengan partai lain untuk Pilpres 2024.

“Kami menghormati rekan-rekan yang melakukan penjajakan politik. Hal tersebut merupakan bentuk ikhtiar konstitusional merebut kekuasaan tahun 2024,” kata Habiburokhman saat dihubungi, Sabtu (15/1/2022).

Habiburokhman menyebut pihaknya juga akan membuka diri terhadap semua partai untuk Pemilu 2024. Dia mengatakan Gerindra tidak pernah punya musuh dengan partai lainnya di Indonesia.

Lantas, apakah format koalisi yang akan dibentuk Gerindra? Habiburokhman menyebut format nasionalis-religius bisa jadi pilihan. Menurutnya, format itulah yang saat ini menjadi favorit semua partai.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here