BERANDA

Jepang Biayai 4 Proyek Infrastruktur RI Rp 5,79 Triliun

Retno Ayuningrum – detikFinance

Rabu, 26 Feb 2025 13:10 WIB

Jakarta – Indonesia mendapat dukungan pembiayaan dari Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk empat proyek infrastruktur utama. Total pinjaman yang disalurkan mencapai US$ 355,32 juta, setara dengan Rp 5,79 triliun (dengan kurs Rp 16.300 per dolar AS).
Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti mengungkapkan, empat proyek tersebut mencakup peningkatan infrastruktur vital, mulai dari bendungan, pengelolaan banjir, hingga pengembangan jalan tol. Di antaranya adalah proyek penyiapan teknis peningkatan Bendungan Sutami di DAS Brantas yang mendapat pendanaan sebesar US$ 21,1 juta. Selain itu, ada juga pinjaman untuk proyek Volcanic Disaster Risk Reduction Sector Loan sebesar US$ 174 juta.

Proyek lainnya mencakup Integrated Urban Flood Management Project di Jabodetabek dengan alokasi US$ 95,32 juta dan pengembangan Jalan Tol Padang-Pekanbaru Tahap 1 dan 2 yang mendapatkan pendanaan sebesar US$ 64,9 juta. Dengan demikian, total pembiayaan untuk empat proyek ini dipastikan akan mempercepat pembangunan infrastruktur Indonesia yang menjadi salah satu prioritas pemerintah.

“Saya berharap kerja sama yang solid dengan Jepang dapat terus terjalin, sehingga infrastruktur yang dibangun dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia,” kata Diana Kusumastuti dalam keterangannya, setelah bertemu dengan Wakil Menteri Urusan Teknik, Kementerian Tanah, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata (MLIT) Jepang, Masayoshi Hirose, pada Rabu (26/2/2025).

Kerja sama Indonesia dengan JICA dalam sektor infrastruktur sebelumnya sudah berjalan dengan baik. Sebelumnya, sudah ada 10 proyek yang dibiayai oleh pinjaman JICA dengan total sekitar US$ 1,65 miliar, mencakup berbagai bidang seperti irigasi, pengelolaan sungai, pantai, serta pembangunan jalan dan sanitasi.

Di sisi lain, Wamen Diana juga menekankan pentingnya peran Indonesia dalam forum internasional terkait infrastruktur dan sektor keairan. Indonesia turut berkomitmen dalam mendukung High-Level Experts and Leaders Panel on Water and Disasters (HELP), sebuah forum untuk mengatasi tantangan perubahan iklim melalui pendekatan berbasis riset dan kebijakan.

“Kami terus mendukung kerja sama internasional dalam menghadapi dampak perubahan iklim. Meski ada kebijakan efisiensi anggaran, komitmen kami tetap kuat dalam memastikan keberlanjutan pembangunan infrastruktur, terutama di sektor keairan,” lanjut Diana.

Sementara itu, Wakil Menteri Hirose menyampaikan harapannya agar kerja sama infrastruktur Indonesia-Jepang terus berkembang, salah satunya dalam bidang teknologi daur ulang aspal.

“Kami berharap teknologi daur ulang aspal dapat segera diterapkan di Indonesia. Kami siap memberikan dukungan teknis dan berharap Ibu Wamen dapat mendorong penerapan teknologi ini di proyek-proyek infrastruktur mendatang,” ungkap Hirose.

Kerja sama ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk memperkuat hubungan ekonomi dan meningkatkan kualitas infrastruktur yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.

(rrd/rrd)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *