Nafilah Sri Sagita K – detikHealth
Rabu, 27 Mar 2024 09:09 WIB
Jakarta – Otoritas kesehatan Jepang baru-baru ini memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang bisa berujung fatal atau mematikan. Jumlah kasus infeksi tersebut dilaporkan tiga kali lebih tinggi dibandingkan tahun lalu, utamanya di Tokyo.
Sementara laporan infeksi bakteri streptokokus pada tenggorokan di nyaris seluruh wilayah Jepang tercatat meningkat empat kali lipat dalam lima tahun terakhir, menurut laporan kementerian kesehatan awal bulan ini.
Hingga 10 Maret, Jepang mencatat 474 kasus sindrom syok toksik streptokokus yang lebih serius, memiliki case fatailty rate (CFR) atau tingkat kematian hingga 30 persen. Sindrom ini terjadi ketika infeksi menyebar ke seluruh tubuh sehingga berpotensi menyebabkan kegagalan organ.
“Penyakit ini bukanlah penyakit pernapasan seperti pneumonia atau COVID-19, sehingga kecil kemungkinannya akan mengarah pada situasi pandemi,” kata Hitoshi Honda, profesor penyakit menular di Universitas Kesehatan Fujita, dikutip dari Channel News Asia, Rabu (27/3/2024).
“Kebersihan tangan sangat penting untuk mencegah infeksi streptokokus invasif,” lanjutnya lagi.
Lonjakan kasus ini juga dilaporkan menyebabkan tim sepak bola Korea Utara tiba-tiba membatalkan pertandingan kualifikasi Piala Dunia di Jepang pekan lalu.