Almadinah Putri Brilian – detikFinance
Selasa, 21 Feb 2023 11:21 WIB
Tangerang Selatan – Harga minyak curah terpantau di atas harga eceran tertinggi (HET) yaitu Rp 15.500/kg. Hal ini karena modal yang dikeluarkan oleh pedagang cukup besar.
Dari pantauan detikcom di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, harga minyak curah dibanderol Rp 16.000-17.000/kg. Salah satu pedagang minyak curah, Saras mengatakan bahwa modal yang ia keluarkan bahkan melebihi HET.
“Stoknya aman, banyak, tapi modal Rp 15.900/kg. Makanya dijual Rp 16.000-17.000/kg. Kalau dijual Rp 16.000/kg untungnya cuma Rp 100 perak. Dari agennya memang sudah mahal,” tuturnya kepada detikcom, Selasa (21/2/2023).
Senada, hal ini juga diungkapkan pedagang minyak curah lainnya, Sutar. Ia menjual minyak curah seharga Rp 17.000/kg. Ia menuturkan bahwa ia membeli satu jerigen minyak curah seharga Rp 240.000. Satu jerigen tersebut berisi sekitar 15 kg minyak, sehingga modal yang dikeluarkan per kilogramnya sekitar Rp 16.000.
Menurutnya, sulit untuk menjual minyak curah sesuai dengan HET karena modal yang dikeluarkan cukup besar.
“Ya modalnya saja sudah berapa, belum lagi beli plastik, karet untuk bungkus minyaknya,” katanya kepada detikcom.
Bergeser ke Pasar Jombang, Tangerang Selatan harga minyak curah dibanderol sekitar Rp 16.000/kg. Menurut salah satu penjual minyak curah, Jamal, harga minyak curah variatif tergantung dari suppliernya.
Ia mengatakan bahwa harga minyak curah di agen tempatnya membeli sekitar Rp 225.000/jerigen yang memuat 15,8-16 kg minyak. Dengan demikian, modal yang dikeluarkan sekitar Rp 14.100/kg.
“Modalnya sekitar 14.100, tapi kan ada modal plastik sama karet, belum lagi tenaga kerjanya, kan harus dihitung. Jadi harganya Rp 16.000/kg,” ujarnya kepada detikcom.
Jamal menuturkan bahwa harga minyak curah Rp 16.000/kg sudah sejak tiga bulan yang lalu atau sejak Desember 2022. Hal ini karena harga minyak yang dibeli di agen memang sudah mahal.
“Kalau dari pemerintah saya yakin sudah turun (harganya), tapi dari pabrik ke agen-agen besar itu ya mungkin sudah dimark-up harganya, jadi kita (pedagang) dipepet harganya,” katanya.
Ia pun berharap Pemerintah Kota Tangerang Selatan dapat melakukan operasi pasar, terlebih untuk harga minyak yang cukup tinggi.