Mei Amelia Rachmat – detikNews
Jumat, 31 Mei 2024 12:46 WIB
Jakarta – Chaowalit Thongduang alias Sia Paeng Nanod, buronan paling dicari di Thailand ditangkap Polri di Bali. Chaowalit membisu saat ditangkap.
detikcom mendapatkan video detik-detik penangkapan Chaowalit. Dalam video yang diperoleh, Chaowalit terlihat dipegang oleh 2 orang polisi.
“Bahasa Indonesia, bisa? Orang Aceh? Orang Aceh kamu?” tanya polisi kepada Chaowalit.
Chaowalit tampak gelagapan. Dia tak bersuara dan hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saat ditanya-tanya polisi.
Informasi yang diperoleh, Chaowalit mengaku sebagai warga asal Aceh. Dia bahkan memiliki identitas palsu sebagai warga negara Indonesia (WNI).
Chaowalit ditangkap di Kabupaten Badung, Bali pada Kamis (40/5) kemarin. Dia ditangkap oleh Hubinter Polri dipimpin Kombes Audie S Latuheru, di sebuah Apartemen.
Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Polri Irjen Krishna Murti membenarkan penangkapan Chaowalit tersebut.
“Ya, benar. WN Thailand atas nama Chaowalit Thongduang, buronan no 1 dari Thailand, berhasil ditangkap oleh Polri di Bali. Yang bersangkutan adalah buronan otoritas Thailand. Untuk detailnya nanti akan disampaikan oleh Kabareskrim dalam Release khusus bersama pihak Thailand” kata Irjen Krishna, saat dihubungi wartawan, Jumat (31/5/2024).
Dikutip Bangkok Post, Chaowalit menggunakan paspor Indonesia palsu dan berkeliling negara dengan hati-hati. Chaowalit berpura-pura bisu karena dia tidak bisa berbicara bahasa lokal.
Selama di Indonesia, Chaowalit lebih banyak tinggal di Medan dan Bali. Chaowalit diketahui telah melarikan diri selama 7 bulan.
“Saat video call, Chaowalit mengaku terpojok. Saya menyuruhnya masuk ke sistem peradilan dan saya akan menjamin keselamatannya,” kata Kolonel Tawee, dilansir Bangkok Post,Jumat (31/5/2024).
Penangkapan Chaowalit di Bali ini juga dikonfirmasi oleh Perdana Menteri Srettha Thavisin, menyusul pengarahan dari Menteri Kehakiman Tawee Sodsong di Gedung Pemerintah. Kolonel Pol Tawee mengatakan polisi Indonesia menangkap Chaowalit di pulau resor Bali, pada Kamis (30/5) kemarin.
Kolonel Pol Tawee mengatakan polisi, pejabat dari Departemen Pemasyarakatan, Kantor Badan Pengawasan Narkotika, Departemen Investigasi Khusus dan Jenderal Niphat Thonglek, penasihat perdana menteri, akan berangkat ke Indonesia.
Profil Chaowalit
Chaowalit (37) merupakan narapidana Thailand. Dia menjalani hukuman karena percobaan pembunuhan dan menghadapi berbagai tuntutan pidana lainnya termasuk pembunuhan dan kepemilikan senjata api.
Chaowalit sempat jatuh sakit ketika dipenjara hingga ia dilarikan ke rumah sakit. Namun, pada 22 Oktober 2023 dia melarikan diri dari Rumah Sakit Maharaj Nakhon Si Thammarat setelah dibawa ke sana untuk perawatan gigi.
Polisi melacaknya hingga ke tempat persembunyiannya di pegunungan Banthad di Trang pada tanggal 8 November. Baku tembak pun terjadi namun dia berhasil melarikan diri lagi ke daerah pegunungan yang melintasi provinsi Phatthalung, Trang dan Satun.
Meskipun terjadi perburuan besar-besaran, narapidana tersebut berhasil menghindari penangkapan. Belakangan dikabarkan, ia diyakini meninggalkan Thailand dengan speedboat dari Satun.
Selama pelariannya itu, Chaowalit merilis sejumlah video yang mana dirinya mengaku telah diperlakukan tidak adil. Dia mengklaim dia adalah satu-satunya orang yang dihukum karena kejahatannya meskipun banyak tersangka lain yang terlibat.
Dia juga mengklaim permohonan jaminannya dalam kasus pembunuhan yang tertunda belum ditangani secara adil, namun hal ini dibantah oleh Menteri Kehakiman.
Pada tanggal 25 Desember, Chaowalit dijatuhi hukuman penjara seumur hidup secara in absensia karena percobaan pembunuhan. Hukuman tersebut bermula dari penembakan di sebuah restoran di distrik Muang, Phatthalung, pada 9 September 2019.
Dia didakwa berkolusi dengan empat orang lain untuk mencoba membunuh seorang asisten pengadilan. Kelimanya dijatuhi hukuman seumur hidup.