INDUSTRI

Bos Boeing Minta Maaf Usai Deretan Insiden Hantam Perusahaan

Ilyas Fadilah – detikFinance
Selasa, 18 Jun 2024 10:30 WIB

Jakarta – CEO Boeing, Dave Calhoun berencana meminta maaf atas serangkaian insiden keselamatan yang terjadi baru-baru ini. Calhoun akan memberi kesaksian di hadapan Senat Amerika Serikat (AS) hari ini.
Dia juga akan menjelaskan perihal budaya perusahaan yang disebut-sebut bermasalah. Boeing dituding bekal melakukan balas dendam terhadap karyawan yang buka mulut soal masalah keselamatan.

“Budaya kami jauh dari sempurna, namun kami mengambil tindakan dan membuat kemajuan. Kami memahami itu dan berkomitmen untuk bergerak maju,” kata dia, dikutip dari CNN, Selasa (18/6/2024).

Boeing berada di bawah pengawasan ketat otoritas berwenang imbas copotnya pintu pesawat Boeing 737 Max Alaska Air pada 5 Januari lalu. Insiden itu menimbulkan lubang besar pada pesawat hingga menodai reputasi Boeing.

Produsen pesawat ini telah diperintahkan oleh Administrasi Penerbangan Federal untuk memperbaiki masalah keselamatannya sebelum dapat melanjutkan produksinya. Namun, hal ini menimbulkan masalah baru bagi maskapai penerbangan yang tidak bisa mendapatkan pesawat yang sudah dipesan.

Pada akhirnya, kondisi ini memicu kenaikan tarif tiket yang dibebankan ke penumpang. Adapun sidang tersebut memang fokus pada masalah keselamatan di Boeing, sekaligus pertama kalinya Calhoun memberi kesaksian dalam empat tahun dia memimpin perusahaan.

Sebelumnya pada sidang 17 April, insinyur Boeing Sam Salehpour menyatakan bahwa perusahaan mengeluarkan pesawat dalam kondisi cacat. Saat berusaha memberikan peringatan, Salehpour justru diabaikan dan diminta tutup mulut.

“Saya mempunyai keprihatinan serius mengenai keselamatan Boeing 787 dan 777, dan saya bersedia mengambil risiko profesional untuk membicarakannya,” kata Salehpour dalam kesaksiannya.

“Saya diabaikan. Saya diberitahu untuk tidak membuat penundaan. Sejujurnya, saya disuruh tutup mulut,” tambah dia.

Namun, Calhoun menyangkal hal itu dan memastikan seluruh karyawan diperbolehkan menyampaikan pendapat. Menurutnya, Boeing punya kebijakan untuk tidak mengintimidasi karyawan yang melakukan pelaporan.

“Kami berkomitmen untuk memastikan setiap karyawan merasa berdaya untuk bersuara jika ada masalah,” ujar Calhoun.

(ily/ara)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *