Rita Uli Hutapea – detikNews
Rabu, 08 Mei 2024 11:04 WIB
Jakarta – Raksasa farmasi Inggris-Swedia AstraZeneca mengumumkan bahwa mereka telah memulai penarikan vaksin COVID-19 buatannya di seluruh dunia karena “surplus vaksin terbaru yang tersedia” sejak pandemi.
Perusahaan tersebut pada Selasa (7/5) waktu setempat, juga mengatakan akan melanjutkan penarikan izin edar vaksin Vaxzevria di Eropa.
“Dengan beragamnya varian vaksin COVID-19 yang telah dikembangkan, terdapat surplus vaksin-vaksin terbaru yang tersedia,” kata perusahaan tersebut, seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (8/5/2024).
AstraZeneca menambahkan bahwa hal ini telah menyebabkan penurunan permintaan untuk Vaxzevria, yang tidak lagi diproduksi atau dipasok.
Sebelumnya dilaporkan bahwa, produsen obat Inggris-Swedia telah mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin COVID-19 buatannya menyebabkan efek samping seperti pembekuan darah dan jumlah trombosit darah yang rendah.
Permohonan perusahaan untuk menarik vaksin tersebut dibuat pada tanggal 5 Maret dan mulai berlaku pada tanggal 7 Mei, menurut media Inggris, Telegraph, yang pertama kali melaporkan perkembangan tersebut.
AstraZeneca yang terdaftar di Bursa Efek London mulai beralih ke vaksin-vaksin virus pernapasan dan obat obesitas melalui beberapa kesepakatan tahun lalu, setelah terjadi perlambatan pertumbuhan karena penurunan penjualan vaksin COVID-19.