Anisa Indraini – detikFinance
Senin, 26 Sep 2022 06:30 WIB
Jakarta – Warga Negara Indonesia (WNI) di Inggris menceritakan mahalnya biaya hidup di sana saat ini. Hampir semua harga komoditas naik gila-gilaan imbas pandemi COVID-19 dan terkini perang Rusia-Ukraina.
Dyah (39) yang tinggal di London mengatakan harga makanan dan minuman sudah naik sekitar 12,6%. Contohnya harga susu 1,55 pound sterling atau Rp 25.299 tergantung merek, keju British Mature Cheddar 6 pound sterling atau Rp 97.932/kg, mentega rata-rata 3,18 pound sterling atau Rp 51.903/pack, dan tepung terigu sekitar 2,05 pound sterling atau Rp 33.460/kg (kurs Rp 16.322).
“Sejak pandemi COVID-19 mulai Maret 2020 dan kemudian invasi Rusia ke Ukraina, situasi Inggris banyak mengalami perubahan. Biaya hidup di Inggris Raya meningkat sangat signifikan,” kata Dyah saat dihubungi detikcom, Minggu (25/9/2022)
Harga BBM juga masih tinggi meskipun sudah mengalami penurunan. Saat ini harga rata-rata BBM berada di level 1,68 pound sterling atau Rp 27.420/liter, lebih murah dibanding Juni 2022 yang sempat di level 1,92 pound sterling atau Rp 31.338.
Tak hanya itu, saat ini Inggris juga sedang mengalami krisis energi parah karena banyak warga mulai beraktivitas dan membutuhkan banyak energi pasca pandemi COVID-19. Ditambah cuaca dingin membutuhkan energi lebih untuk heater (pemanas)
WNI lainnya yang tinggal di Kota Leeds, Eva (35) mengatakan di tahun ini pemerintah sudah dua kali menaikkan harga dasar energi. Warga pun sedang cemas menunggu Oktober 2022 yang katanya tarif listrik akan naik lagi.
“Tagihan yang naik pastinya tagihannya energi, tahun ini saja sudah dua kali naik energinya dan nanti bulan Oktober akan naik lagi. Sekitar sepertiga pendapatannya itu untuk biayain energi, belum untuk sama rumah, cicilan, makanan,” tuturnya.