Omicron Baru BA.4 dan BA.5 Sudah Masuk DKI! Ini Gejala Terbanyak

0
99

Minggu, 12 Jun 2022 15:05 WIB

Razdkanya Ramadhanty – detikHealth

Jakarta – Kasus COVID-19 di Indonesia mengalami kenaikan. Berdasarkan informasi data terbaru, telah terdeteksi delapan kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Kasus tersebut terdeteksi di Bali dan Jakarta, masing-masing 2 kasus BA.4 dan 6 kasus BA.5 dengan gejala yang berbeda-beda. Kemudian, empat kasus transmisi lokal dan empat kasus lainnya merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

Lantas, gejala apa yang paling banyak dilaporkan oleh pasien terinfeksi BA.4 dan BA.5?

Menurut Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Erlina Burhan, SpP(K) menjelaskan bahwa gejala yang ditimbulkan saat terinfeksi Omicron BA.4 atau BA.5, mirip dengan Omicron BA.1.

“Jadi ini gejalanya mirip-mirip Omicron BA.1 yang dominan di Indonesia,” kata dr Erlina Burhan dalam diskusi daring, Minggu (12/5/2022).

Berikut gejala yang paling sering dilaporkan:

Batuk: 89 persen
Fatigue atau kelelahan: 65 persen

Gejala lainnya yang dilaporkan saat terinfeksi Omicron BA.4 atau BA.5, antara lain:

Hidung tersumbat atau rinore: 59 persen
Demam: 38 persen
Mual atau muntah: 22 persen
Sesak napas: 16 persen
Diare: 11 persen
Anosmia atau ageusia: 8 persen

Berdasarkan data terbaru, berikut sebaran kasus Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia:

Bali:

Kasus Omicron BA.4 (Laki-laki 27 tahun) kluster lokal: tidak bergejala, sudah divaksin dua dosis Pfizer
Kasus Omicron BA.5 kluster pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) (Laki laki 45 tahun): tidak bergejala, sudah tiga kali vaksin J&J
Kasus Omicron BA.5 (Laki-laki 57 tahun) kluster pelaku perjalanan luar negeri (PPLN): sakit tenggorokan, badan pegal, sudah empat kali vaksin Pfizer
Kasus Omicron BA.5 (Laki-laki 34 tahun) kluster pelaku perjalanan luar negeri (PPLN): tidak bergejala, tiga kali vaksin (dua dosis astrazeneca dan 1 dosis J&J).

Jakarta:

Kasus Omicron BA.5 (Perempuan 20 tahun) kluster lokal: gejala sedang ada sesak napas, dua kali divaksinasi Sinovac, belum booster.
Kasus Omicron BA.5 (Perempuan 40 tahun) kluster lokal: tidak ada gejala, sudah dua kali vaksin Sinovac, dan 1 vaksin AstraZeneca.
Kasus Omicron BA.5 (Laki-laki 22 tahun) kluster lokal: gejala ringan, sudah dua kali vaksin Sinovac, belum dibooster.
Kasus Omicron BA.4 (Laki-laki 30 tahun) kluster pelaku perjalanan luar negeri (PPLN): gejala ringan, sudah dua kali vaksin Sinovac, satu kali vaksin Moderna.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here