Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus mengatakan pemerintah dan DPR tidak perlu melakukan revisi terhadap Undang-Undang nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu atau mengeluarkan Perppu terkait adanya penambahan daerah pemilihan (dapil) di Pemilu 2024.
Foto: istimewa
Guspardi memertanyakan apakah Nadiem tidak percaya dengan ASN di Kemendikbudristek.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR Komisi II, Guspardi Gaus, mengaku kaget mendengar pernyataan Mendikbudristek Nadiem Makarim yang mengaku mempunyai 400 anggota bayangan yang bekerja sebagai tim yang melekat untuk kementerian yang dipimpinnya. Nadiem juga dinilai perlu jelaskan substansi pembentukan tim dan konstribusinya terhadap berbagai kebijakan yang dikeluarkan Kemendikbudristek.
"Jangan sampai timbul persepsi yang macam-macam dari masyarakat. Bahkan ada yang menyamakan shadow team ala Nadiem ini dengan satgasus pimpinan Sambo di Mabes Polri yang akhirnya dibubarkan. Hal ini penting dilakukan sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas dan pertanggungjawaban kepada publik," kata Guspardi dalam keterangannya, Senin (26/9/2022).
Baca Juga
SBY Duga Pemilu 2024 Curang, Pengamat: Kalau Tidak Kuat Data, Blunder Plt Ketum PPP Klaim Elektabilitas Partai Mulai Naik MAKI Sebut Lukas Enembe Pernah Main Judi di Singapura Hingga Filipina
Anggota Baleg DPR tersebut juga menyoroti banyaknya jumlah anggota tim bayangan tersebut. Dirinya juga mempertanyakan jumlah gaji yang diberikan kepada 400 anggota bayangan yang terdiri atas product manager, software engineer, dan data scientiest.
"Tentu akan menjadi beban tersendiri bila gaji yang dibayarkan dari uang APBN. Terlebih, 400 orang ini tenaga profesional di luar Kemendikbudristek. Bisa jadi anggarannya sama atau lebih besar dari anggaran birokrasi karena dianggap sebagai 'kelompok profesional', ujarnya.
Nadiem diharapkan memberdayakan ASN di lingkungannya. Sebab, ASN sudah dibiayai negara dan dimaksimalkan untuk melayani masyarakat.
"Apakah ini pertanda Mas Nadiem tidak percaya kepada ASN yang ada di dalam kementerian yang dipimpinnya? Sehingga perlu tambahan amunisi 400 orang anggota bayangan," tanya politikus PAN itu.
Dirinya juga mengingatkan Nadiem untuk dapat mengaksekerasi reformasi birokrasi di kementeriannya. Salah satu tujuan reformasi birokrasi itu menjadikan birokrasi yang efektif dan efisien dengan memberdayakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lembaga-lembaga pemerintah.
Dirinya berharap, Nadiem menerapkan asas proporsionalitas dalam menempatkan tim bayangan tersebut. Penggunaan tim juga harus tepat guna, tepat sasaran, dan jelas kewenangan serta bidang tugasnya.
"Jangan sampai mereduksi kinerja ASN yang sudah ada di Kemendikbudristek. Keberadaannya pun harus diawasi dan dievaluasi, biasanya oleh inspektur jenderal," tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim membuat organisasi 'bayangan' di luar lembaganya. Organisasi itu terlibat dalam mendesain produk kebijakan yang dikeluarkan Kemendikbud.
Nadiem mengatakan organisasi itu berisi 400 orang yang bukan bagian dari vendor Kemendikbudristek. Namun, posisinya setara dengan suatu direktorat di dalam kementerian.
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Nadiem Makarim
nadiem
tim bayangan
kemendikbud
guspardi gaus
BERITA TERKAIT
Viral Nadiem Mengaku Bentuk Organisasi Bayangan Beranggota 400 Orang di Kemendikbud
RUU Sisdiknas tak Masuk Prioritas 2023, Baleg: DPR tak Ingin Kerusuhan
Sulit Temui Nadiem, Aptisi Berencana Turun ke Jalan Suarakan Persoalan Pendidikan Tinggi
Mendikbudristek Harapkan TKTB XXI Jadi Momentum Pemulihan Ekonomi
Lihat juga:
Learn More
Dapatkan Update Berita Republika
Masukan Email Anda
KORPORASI
Kapal Tol Laut Angkut 36 TEUs Minyakita ke Maluku
Pastikan Kelancaran Layanan Nataru 2022/2023, ASDP Lakukan Persiapan Ini
ORI022 Sudah Bisa Dibeli, Bibit.id: Punya Passive Income Sambil Membangun Negeri
Penumpang KRL Capai 710 Ribu Orang per Hari
BERITA LAINNYA
BERITA JURNAL HAJI
Petugas KKP tidak Ada di Bandara, 94 Jamaah Umroh Gagal Berangkat
Dengan adanya kejadian ini penyelenggara umroh dan jamaah umroh mengalami kerugian
RUZKA
Trending di YouTube, Ini Lirik Lagu 'Satu Tuju' Dari Rizky Febian dan Mahalini
Pasangan penyanyi Rizky Febian dan Mahalini merilis single duet bertajuk 'Satu Tuju'. Lagu penyanyi muda berbakat ini, dirilis pada tanggal 24 September 2022 dan menempati posisi 22 trending di YouTube.
POLITIK
Andi Arief Dapat Informasi Anies dan Ketum KIB akan Dimasukkan ke Penjara
Menurut Andi, Presiden Jokowi ingin Pilpres 2024 diseting diikuti dua pasangan.
RUZKA
Mayweather Raup Rp 331 Miliar dalam 2 Ronde di Depan Pacquiao
Mayweather pun berhap meraup 20 juta atau sekitar R p331 miliar. Dalam pertarungan eksibisi, Ahad (25/9/2022), hadir rival lama Manny Pacquiao.
SIGNAL
Wow! Theme Song Anime Chainsaw Man akan Digarap Musisi yang Terlibat di Tokyo Ghoul dan Death Note
Trailer Chainsaw Man mengungkap ending dan opening theme yang salah satunya digarap oleh musisi yang terlibat di Tokyo Ghoul.
IN PICTURES
4 PHOTO
Asia Pacific Rally Championship 2022 Berakhir Hari Ini
2 PHOTO
Melihat Keindahan Wisata Danau Talang Solok
3 PHOTO
Badan Pengelola Geopark Meratus Siapkan 11 Geosite Internasional
3 PHOTO
Parade Perahu Hias Festival Batanghari
3 PHOTO
Open House Balai Yasa Surabaya Gubeng yang Dibangun Tahun 1879
4 PHOTO
Asia Pacific Rally Championship 2022 Berakhir Hari Ini
2 PHOTO
Melihat Keindahan Wisata Danau Talang Solok
PrevNext
12345
Ini Syarat dan Kriteria Penerima Bansos PKH Hingga Cara Ceknya
Wanita Emas Dituding Tilap Uang Negara Rp 16 Miliar
Kebocoran Data Buktikan Mudahnya Pencurian Data Pribadi di Indonesia
Kota Satelit Maja Bakal Tampung 1,5 Juta Warga Jakarta
Mau Tahu Nomor Ponsel Presiden Jokowi? SMS Saja ke 0812...
Andi Arief Dapat Informasi Anies dan Ketum KIB akan Dimasukkan ke Penjara
Contoh-Contoh Kekerasan Atas Nama Agama
RUU Sisdiknas tak Masuk Prolegnas Prioritas 2023
Sekum Gereja Kingmi Papua Minta Lukas Enembe Ikuti Proses Hukum di KPK
Sistem Kontrak Hanya Menambah Angka Pengangguran SMK
Terkait Foto Lukas Enembe di Kasino, Kuasa Hukum: Ini Delik Korupsi, tak Terkait Judi
Jokowi Disebut akan Dukung Prabowo di Pilpres 2024, Ini Kata Fadli Zon
Recommended by
TERPOPULER
Prancis Tumbang di Markas Denmark, Deschamps Akui Kehebatan Anak Legenda MU
Senin , 26 Sep 2022, 07:26 WIB
Kemenangan Romawi yang Diabadikan Alquran, Pukulan Telak untuk Musyrik Makkah
Kemenangan Romawi yang Diabadikan Alquran, Pukulan Telak untuk Musyrik Makkah
Tak Pernah Cukur Jenggot Hari Jumat Sepanjang 40 Tahun Akibat Salah Pahami Hadits
Tak Pernah Cukur Jenggot Hari Jumat Sepanjang 40 Tahun Akibat Salah Pahami Hadits
Soal Mangkirnya Lukas Enembe, Tokoh Agama Papua: Ingat Tuhan dan Janji Jabatan
Soal Mangkirnya Lukas Enembe, Tokoh Agama Papua: Ingat Tuhan dan Janji Jabatan
Relawan Anies yang Tergabung dalam SKI Buka Posko Saksi Demokrasi di 3 Provinsi
Relawan Anies yang Tergabung dalam SKI Buka Posko Saksi Demokrasi di 3 Provinsi
Sekum Gereja Kingmi Papua Minta Lukas Enembe Ikuti Proses Hukum di KPK
Sekum Gereja Kingmi Papua Minta Lukas Enembe Ikuti Proses Hukum di KPK
REPUBLIKA TV
Bekas Mobil Jokowi Dilelang Mulai Rp 300 Juta
Bekas Mobil Jokowi Dilelang Mulai Rp 300 Juta
Senin , 26 Sep 2022, 09:46 WIB
Wapres Ajak Persis Rawat Demokrasi Indonesia
Wapres Ajak Persis Rawat Demokrasi Indonesia
Hemat Listrik, Sejumlah Monumen di Paris Matikan Lampu
Hemat Listrik, Sejumlah Monumen di Paris Matikan Lampu
+
RAMADHAN
+
NEWS
+
MAIN GAME
+
NUSANTARA
+
KHAZANAH
+
ISLAM DIGEST
+
INTERNASIONAL
+
EKONOMI
+
REPUBLIKBOLA
+
SEAGAMES 2021
+
LEISURE
+
TEKNOLOGI
+
KOLOM
+
INFOGRAFIS
+
JURNAL-HAJI
+
REPUBLIKA TV
+
ENGLISH
+
KONSULTASI
+
IN PICTURES
+
PILKADA 2020
+
SASTRA
+
RETIZEN
+
INDEKS
+
LAINNYA
CONTACT INFO
Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext 308
Phone: 021 780 3747
Fax: 021 799 7903
Email:
newsroom@rol.republika.co.id (Redaksi)
sekretariat@republika.co.id (Redaksi)
marketing@republika.co.id (Marketing)
ABOUT US DISCLAIMER PRIVACY POLICY PEDOMAN SIBER PETA SITUS
COPYRIGHT © 2018 REPUBLIKA.CO.ID, ALL RIGHT RESERVED
Senin 26 Sep 2022 08:26 WIB
Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus raharjo
Guspardi memertanyakan apakah Nadiem tidak percaya dengan ASN di Kemendikbudristek.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Anggota DPR Komisi II, Guspardi Gaus, mengaku kaget mendengar pernyataan Mendikbudristek Nadiem Makarim yang mengaku mempunyai 400 anggota bayangan yang bekerja sebagai tim yang melekat untuk kementerian yang dipimpinnya. Nadiem juga dinilai perlu jelaskan substansi pembentukan tim dan konstribusinya terhadap berbagai kebijakan yang dikeluarkan Kemendikbudristek.
“Jangan sampai timbul persepsi yang macam-macam dari masyarakat. Bahkan ada yang menyamakan shadow team ala Nadiem ini dengan satgasus pimpinan Sambo di Mabes Polri yang akhirnya dibubarkan. Hal ini penting dilakukan sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas dan pertanggungjawaban kepada publik,” kata Guspardi dalam keterangannya, Senin (26/9/2022).
Anggota Baleg DPR tersebut juga menyoroti banyaknya jumlah anggota tim bayangan tersebut. Dirinya juga mempertanyakan jumlah gaji yang diberikan kepada 400 anggota bayangan yang terdiri atas product manager , software engineer, dan data scientiest .
“Tentu akan menjadi beban tersendiri bila gaji yang dibayarkan dari uang APBN. Terlebih, 400 orang ini tenaga profesional di luar Kemendikbudristek. Bisa jadi anggarannya sama atau lebih besar dari anggaran birokrasi karena dianggap sebagai ‘kelompok profesional’, ujarnya.
Nadiem diharapkan memberdayakan ASN di lingkungannya. Sebab, ASN sudah dibiayai negara dan dimaksimalkan untuk melayani masyarakat.
“Apakah ini pertanda Mas Nadiem tidak percaya kepada ASN yang ada di dalam kementerian yang dipimpinnya? Sehingga perlu tambahan amunisi 400 orang anggota bayangan,” tanya politikus PAN itu.
Dirinya juga mengingatkan Nadiem untuk dapat mengaksekerasi reformasi birokrasi di kementeriannya. Salah satu tujuan reformasi birokrasi itu menjadikan birokrasi yang efektif dan efisien dengan memberdayakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lembaga-lembaga pemerintah.
Dirinya berharap, Nadiem menerapkan asas proporsionalitas dalam menempatkan tim bayangan tersebut. Penggunaan tim juga harus tepat guna, tepat sasaran, dan jelas kewenangan serta bidang tugasnya.
“Jangan sampai mereduksi kinerja ASN yang sudah ada di Kemendikbudristek. Keberadaannya pun harus diawasi dan dievaluasi, biasanya oleh inspektur jenderal,” tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim membuat organisasi ‘bayangan’ di luar lembaganya. Organisasi itu terlibat dalam mendesain produk kebijakan yang dikeluarkan Kemendikbud.
Nadiem mengatakan organisasi itu berisi 400 orang yang bukan bagian dari vendor Kemendikbudristek. Namun, posisinya setara dengan suatu direktorat di dalam kementerian.