Ignacio Geordi Oswaldo – detikFinance
Kamis, 27 Jun 2024 13:53 WIB
Jakarta – Pemerintah Korea Selatan menggenjot angka kelahiran dengan memberikan insentif finansial agar warganya mau melahirkan dan membesarkan anak. Pasalnya, saat ini banyak warga di negara itu ogah menikah dan memiliki anak alias terkena fenomena resesi seks.
Melansir dari laporan The Korean Times, Kamis (27/6/2024), sebuah kantor distrik di Busan berencana untuk memberikan 1 juta won atau Rp 11,84 juta (kurs Rp 11,84/Korea Won) hanya untuk memulai hubungan asmara alias berpacaran setelah mengikuti acara perjodohan yang disiapkan.
Acara perjodohan ini dijadwalkan akan berlangsung pada Oktober 2024 mendatang, ditujukan bagi kaum muda Korea Selatan maupun warga asing yang masih lajang berusia 23 dan 43 tahun yang tinggal atau bekerja di distrik tersebut.
Jika seorang laki-laki dan perempuan memutuskan untuk memulai hubungan romantis setelah acara tersebut, barulah pemerintah distrik akan memberikan insentif 1 juta won tadi kepada pasangan tersebut.
Tidak berhenti di sana, jika pasangan tersebut mengadakan ‘sang-gyeon-rye’ atau pertemuan anggota keluarga (biasanya dilakukan sebelum pernikahan), mereka tersebut akan mendapat tambahan 2 juta won atau sekitar Rp 23,68 juta.
Jika mereka menikah, pemerintah kota akan memberikan tambahan bonus insentif sebesar 20 juta won atau sekitar Rp 236,8 juta. Artinya dari pacaran hingga menikah, pasangan ini bisa mendapat insentif sebesar Rp 272,32 juta.
Sebagai informasi, upaya meningkatkan angka kelahiran di Korea Selatan melalui pemberian insentif fiskal ini sudah dilakukan pemerintah setempat sejak beberapa tahun terakhir. Misalkan saja dengan memberikan sejumlah uang bagi mereka yang mau memiliki bayi hingga memberikan tunjangan setiap bulan dalam kurun waktu tertentu.
Tidak hanya pemerintah, bahkan sejumlah perusahaan swasta besar di Negeri Gingseng itu yang bersedia memberikan bonus hingga miliaran rupiah agar para karyawannya mau memiliki anak.
Misalkan saja dalam catatan detikcom terdapat satu perusahaan konstruksi Korea Selatan, Booyoung Group, yang akan memberikan uang tunai sebesar 100 juta won bagi karyawan yang mempunyai bayi.
Ketua Booyoung Group Lee Joong Keun mengatakan perusahaannya menawarkan dukungan finansial langsung kepada karyawannya untuk meringankan beban keuangan dalam membesarkan anak. Bagi karyawan yang memiliki tiga bayi akan diberikan pilihan.
Pilihannya adalah menerima uang tunai sebesar 300 juta won (setara Rp 3,5 miliar) atau diberikan fasilitas perumahan sewa. Perumahan sewa ini berlaku apabila pemerintah menyediakan lahan untuk pembangunan.
(fdl/fdl)