Sarah Oktaviani Alam – detikHealth
Kamis, 01 Des 2022 07:04 WIB
Jakarta – Juragan kripto Tiantian Kullander meninggal dunia di usia 30 tahun pada 23 November 2022. Ia ditemukan meninggal dunia dalam keadaan tertidur.
Namun, sampai saat ini pihak Amber Group masih belum diketahui pasti penyebab kematiannya.
“Dengan kesedihan terdalam dan berat hati kami menginformasikan tentang meninggalnya teman dan salah satu pendiri kami, Tiantian Kullander, yang meninggal dunia secara tak terduga dalam tidurnya pada 23 November 2022,” demikian bunyi pernyataan di situs web Amber Group, dikutip dari People, Selasa (29/11/2022).
Kasus meninggal saat tidur kerap dikaitkan dengan masalah jantung, salah satunya serangan jantung. Sebab, penyakit jantung menjadi salah satu ‘silent killer’ yang bisa berbahaya jika tidak segera ditangani dengan baik.
Lalu, benarkah hal itu berkaitan dengan serangan jantung?
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah konsultan RS Mandaya Royal, dr Stefanus Andy Wiyono, SpJP (K), FIHA, serangan jantung bukan menjadi satu-satunya penyebab kematian. Bisa disebabkan karena gangguan irama jantung.
“Sebenarnya, penyebab kematian itu dari spesialis jantung sendiri bukan hanya dari serangan jantung, bukan hanya dari penyumbatan pembuluh darah koroner. Tapi, bisa karena gangguan irama jantung,” jelasnya saat ditemui di The Ritz-Carlton Pasific Place, Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2022).
dr Stefanus menjelaskan gangguan irama jantung ini bisa muncul dari berbagai faktor. Bisa karena serangan jantung, penyakit bawaan lahir, hingga perubahan mutasi dari genetik manusia.
“Jika ada gangguan irama jantung, bisa menyebabkan henti jantung. Jadi, tidak hanya dari serangan jantung, tapi bisa dari irama jantung juga. Atau bahasa awamnya adanya korsleting dari arus listrik di jantung,” pungkasnya.