Sylke Febrina Laucereno – detikFinance
Rabu, 14 Des 2022 11:35 WIB
Jakarta – Masalah Asuransi Jiwasraya saat ini masih belum selesai. Masih ada nasabah yang ingin uangnya dikembalikan.
Pengacara Senior OC Kaligis yang juga menjadi korban Jiwasraya mengungkapkan jika masalah yang terjadi pada Jiwasraya ini sudah sangat amburadul.
“Modus operandinya keuangan sudah amburadul, keuangan negara rugi Rp 17 triliun. Bukan perjanjian asuransi, jadi mereka mengumpulkan dana sebanyak mungkin untuk melakukan recovery Jiwasraya yang memang sudah amburadul,” kata dia dalam sebuah diskusi, Rabu (14/12/2022).
Dia mengungkapkan, uang yang sudah dia setorkan untuk produk asuransi di Jiwasraya mencapai Rp 25 miliar.
“Itu uang hasil bekerja sejak lama. Karena waktu ditawarkan masuk akal bunganya 7%, waktu ditanam di sana dolar Rp 9.000 sekarang Rp 16.000. Tapi nilainya sudah nggak ada. Bayangkan sudah ada yang meninggal menunggu uang pensiun dibayar,” ujar dia.
OC Kaligis menyebutkan dirinya sudah melakukan mediasi dan hanya diberikan janji-janji namun tak pernah ditepati.
“Pemerintah harus mengembalikan atau membayar uang rakyat kecil (yang ada di Jiwasraya),” imbuh dia.
Pengamat Asuransi Irvan Rahardjo menjelaskan penyebab gagal bayar Jiwasraya adalah masalah solvabilitas yang diatasi dengan melakukan window dressing dalam laporan keuangan dengan meluncurkan reasuransi dan revaluasi aset sejak 2008-2017.
Lalu masalah likuiditas yang diatasi dengan penerbitan produk asuransi yang bersifat investasi dan berbunga tinggi yang sangat buruk untuk perusahaan di masa yang akan datang.
“Lalu ketiga adalah tata kelola, kegiatan investasi yang sembrono akibat tak adanya pedoman investasi untuk mengatur penempatan investasi perusahaan. Akibatnya manajemen tak bisa membatasi penempatan dana ke aset-aset yang berisiko tinggi dan tidak likuid,” ujar dia.