Khadijah Nur Azizah – detikHealth
Rabu, 21 Feb 2024 10:59 WIB
Jakarta – Kasus perundungan atau bullying yang terjadi di SMA Binus School Serpong mencuri perhatian publik. Kasus bullying itu disebut terjadi di warung belakang sekolah swasta dan berhubungan dengan proses perekrutan geng sekolah.
“Binus School Serpong tidak akan mentoleransi tindakan kekerasan dalam bentuk apa pun,” kata Corporate PR Binus University Haris Suhendra dalam keterangannya, Senin (19/2/2024).
Bullying dan penindasan dapat menimbulkan dampak buruk dan jangka panjang bagi anak-anak. Selain dampak fisik dari penindasan, anak-anak mungkin mengalami masalah kesehatan emosional dan mental, termasuk depresi dan kecemasan, yang dapat menyebabkan penyalahgunaan zat dan penurunan prestasi di sekolah.
Anak berhak atas lingkungan sekolah yang aman dan terpelihara yang menghormati martabat mereka. Semua anak berhak atas pendidikan, dan perlindungan dari segala bentuk kekerasan fisik atau mental, cedera atau pelecehan. Penindasan tidak terkecuali.
Dikutip dari laman UNICEF, beberapa anak mungkin tak akan bicara jika menjadi korban bullying. Tanda-tanda yang harus diwaspadai orang tua meliputi:
- Tanda fisik seperti memar, cakaran, patah tulang, dan luka yang belum sembuh tanpa sebab yang jelas
- Takut pergi ke sekolah atau mengikuti acara sekolah
- Menjadi cemas, gugup atau sangat waspada
- Memiliki sedikit teman di sekolah atau di luar sekolah
- Kehilangan teman secara tiba-tiba atau menghindari situasi sosial
- Pakaian, barang elektronik atau barang pribadi lainnya hilang atau hancur
- Sering meminta uang
- Prestasi akademis yang rendah
- Absensi, atau menelepon dari sekolah meminta pulang
- Mencoba untuk tetap dekat dengan orang dewasa
- Tidak bisa tidur nyenyak dan mungkin mengalami mimpi buruk
- Mengeluh sakit kepala, sakit perut atau penyakit fisik lainnya