Novi Christiastuti – detikNews
Rabu, 12 Jun 2024 10:25 WIB
Gaza City – Kelompok Hamas mengumumkan pihaknya telah memberikan respons resmi untuk proposal gencatan senjata terbaru di Jalur Gaza, yang diajukan oleh Israel. Respons Hamas itu diserahkan kepada Mesir dan Qatar sebagai mediator dalam perundingan gencatan senjata itu.
Seperti dilansir AFP, Rabu (12/6/2024), Hamas dalam responsnya menyerukan “amandemen” terhadap proposal Israel tersebut. Kelompok militan yang menguasai Jalur Gaza itu menyerukan “penghentian total” terhadap “agresi” Tel Aviv saat pertempuran terus berlanjut di daerah kantong Palestina itu.
Dua pejabat senior Hamas menuturkan bahwa jawaban resmi kelompok telah diberikan kepada para mediator pada Selasa (11/6) waktu setempat.
“Hamas telah secara resmi menyampaikan tanggapannya kepada mediator Mesir dan Qatar mengenai proposal gencatan senjata Israel yang diumumkan oleh Presiden Amerika (Joe Biden),” ucap salah satu pejabat senior Hamas, yang enggan disebut namanya, saat berbicara kepada AFP.
Dalam pernyataan gabungan yang dirilis kemudian, Hamas dan kelompok Jihad Islam, yang juga bermarkas di Jalur Gaza, mengungkapkan bahwa respons mereka atas proposal gencatan senjata itu menyerukan “penghentian total” terhadap “agresi” Israel di Jalur Gaza.
“Respons ini memprioritaskan kepentingan rakyat Palestina dan menekankan perlunya penghentian total dari agresi yang sedang berlangsung di Gaza,” demikian pernyataan gabungan Hamas dan Jihad Islam.
Ditambahkan oleh kedua kelompok militan itu bahwa mereka siap “untuk terlibat secara positif guna mencapai kesepakatan yang mengakhiri perang Ini”.
Secara terpisah, seorang sumber yang memahami perundingan yang berlangsung mengungkapkan kepada AFP bahwa jawaban resmi Hamas menyerukan “amandemen” terhadap proposal gencatan senjata yang diusulkan Israel.
“Tanggapan itu berisi amandemen terhadap proposal Israel, termasuk batas waktu untuk gencatan senjata permanen dan penarikan sepenuhnya pasukan Israel dari Jalur Gaza.” sebut sumber yang dikutip AFP tersebut.
Sumber itu menambahkan bahwa perundingan gencatan senjata diperkirakan akan dilanjutkan melalui para mediator, yakni Qatar dan Mesir, yang berkoordinasi dengan Amerika Serikat (AS). Ketiga negara itu terlibat perundingan di belakang layar selama berbulan-bulan mengenai rincian gencatan senjata di Jalur Gaza.
Respons resmi Hamas ini disampaikan setelah Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada Senin (10/6) waktu setempat, menyetujui resolusi yang isinya mendukung proposal gencatan senjata terbaru di Jalur Gaza dan menyerukan Hamas untuk menerima proposal tersebut.
Proposal yang diumumkan Biden pada akhir Mei itu mengatur ketentuan gencatan senjata selama enam pekan pada tahap awal dan pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina, sembari perundingan berlanjut untuk mewujudkan gencatan senjata permanen. Biden menyebut proposal itu diajukan oleh Tel Aviv.
Pada Selasa (11/6) malam, Qatar dan Mesir mengumumkan bahwa mereka telah menerima respons dari kelompok-kelompok Palestina terhadap proposal gencatan senjata itu, dan menegaskan “upaya mediasi bersama dengan AS akan berlanjut sampai kesepakatan tercapai”.