Daftar Temuan Sergey Brin yang Lagi Mumet karena Istrinya Selingkuh

0
96

Shafira Cendra Arini – detikFinance
Rabu, 27 Jul 2022 06:30 WIB

Jakarta – Bencana besar tengah menimpa salah satu pendiri Google, Sergey Brin. Ia melayangkan gugatan cerai kepada Nicole Shanahan, usai mengetahui kabar perselingkuhan istrinya itu dengan Elon Musk.
Brin menempati posisi ketujuh orang terkaya di dunia dengan kekayaan mencapai US$ 93 miliar atau Rp 1.395 triliun (kurs Rp 15.000). Kejadian ini sontak membuat miliarder ini mengambil tindakan menjual seluruh investasinya di perusahaan milik Musk.

Dibalik skandal kehidupan pribadinya yang menjadi sorotan netizen beberapa waktu belakangan ini, Brin tetaplah salah satu sosok tersohor di industri teknologi. Segudang prestasinya hingga berhasil menciptakan Google menunjukkan dirinya sebagai orang yang jenius.

Melalui Google, Sergey Brin telah menciptakan berbagai temuan aplikasi dan layanan penting yang tak terhitung jumlahnya. Temuan tersebut ialah yang saat ini bisa kita nikmati terutama saat menggunakan layanan Google dan Android. Sebut saja di antaranya Google Analytic, Google Maps, Gmail, Google Chrome, Google Books, Android operating system, dan Google Glass.

Google Analytics misalnya. Alat ini memungkinkan pemilik situs web untuk mempelajari lalu lintas ke situs mereka. Dari sanalah, AdSense memungkinkan pemilik ini untuk menampilkan iklan di situs mereka, yang kemudian dibayar oleh pengiklan berdasarkan per klik.

Selanjutnya ada Google Maps, alat navigasi yang hampir selalu kita gunakan. Ada juga Google Earth, yang memungkinkan pengguna mengakses citra satelit untuk memperbesar lokasi di seluruh dunia.

Sementara itu, Google juga menyediakan layanan email berbasis web gratis, Gmail, yang menawarkan ruang penyimpanan yang jauh lebih besar kepada penggunanya daripada kebanyakan layanan email lainnya. Ia juga menyediakan seperangkat alat bisnis, termasuk pengolah kata dan aplikasi spreadsheet.

Google juga telah membuat browser Web-nya sendiri, Google Chrome, serta perangkat lunak pengedit dan pengorganisasian foto Picasa yang populer. Aplikasi Google lainnya meliputi Google Kalender, Google Documents, alat online untuk penulisan dan pengeditan kolaboratif.

Dalam kebutuhan literasi, perusahaan ini juga menyediakan Google Book, perpustakaan yang menawarkan akses gratis ke buku-buku yang sudah berada dalam domain publik, sambil menjual versi digital buku baru secara online.

Tidak berhenti sampai di situ, melalui Google, Sergey Brin juga mengembangkan perangkat lainnya seperti mobil self-driving bertenaga surya. Google juga bahkan menjalankan proyek Google Brain, proyek pengembangan jaringan saraf tiruan skala besar, yang mampu menafsirkan data visual, tertulis, atau pendengaran dan mampu belajar dari kesalahannya sendiri. Elemen teknologi ini sekarang digunakan dalam fitur pengenalan suara Sistem Operasi Android.

Salah satu penemuan terbaru Brian yang juga luar biasa ialah Google Glass. Google Glass ialah komputer yang diaktifkan dengan suara dalam bentuk sepasang kacamata, dengan tampilan yang diproyeksikan ke mata dan speaker audio yang hanya dapat didengar oleh pemakainya.
Google Glass memungkinkan pemakainya untuk mengambil gambar, merekam video, mendiktekan pesan, navigasi, dan mengakses informasi lain tanpa secara signifikan menghalangi bidang penglihatan alami. Google membuat prototipe tersedia secara terbatas hingga 2015, sebelum menarik produk ini untuk eksperimen lebih lanjut.

Di luar perusahaan raksasa teknologinya itu, Brin juga mengembangkan proyek rahasianya untuk membangun kapal udara bertenaga listrik berukuran besar yang dikenal sebagai Lighter Than Air (LTA) Research sejak tahun 2014. LTA diharapkan mampu menjadi balon udara dengan penerbangan nol emisi di abad ke-21 ini. Pada tahun 2022 ini pula, LTA dijadwalkan untuk memulai uji coba penerbangan di atas Lembah Silikon.

Perlu diketahui, karena penemuan-penemuannya ini, ia dan Larry Page, pendiri Google lainnya, memperoleh banyak penghargaan. Kiprahnya di industri teknologi ini telah terlihat semenjak dirinya berada di bangku perkuliahan.

Brin dikenal sebagai sosok yang pintar. Ia berhasil menyelesaikan kuliah sarjananya hanya dalam waktu tiga tahun di University of Maryland dengan penghargaan tertinggi dalam matematika dan ilmu komputer. Akhirnya, Brin melanjutkan pendidikannya sebagai mahasiswa ilmu komputer di Universitas Stanford dengan beasiswa pascasarjana dari National Science Foundation.

Brin menulis lebih dari selusin makalah tentang penambangan data dan ekstraksi pola untuk jurnal akademik terkemuka. Bahkan, bersama dengan Page, Brin sempat menulis “The Anatomy of a Large-Scale Hypertextual Web Search Engine.” Makalah ini dengan cepat menjadi salah satu dokumen ilmiah yang paling banyak diunduh dalam sejarah Internet.

Tidak hanya itu, ia juga membuat situs web untuk peringkat film dan merancang aplikasi perangkat lunak untuk menerjemahkan dokumen dari TeX, bahasa pemrosesan teks yang sering digunakan untuk makalah ilmiah, ke HTML (hypertext markup language), kode di mana halaman Web ditulis.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here