POLITIK

Buka-bukaan PDIP soal Hitungan Dukung Anies Baswedan

Tim detikcom – detikNews
Selasa, 11 Jun 2024 06:53 WIB

Jakarta – Aksi saling puji PDIP dan Anies Baswedan berujung mencuatnya wacana kerja sama di Pilgub DKI Jakarta 2024. PDIP punya perhitungan untuk mendukung Anies maju kembali di Pilgub Jakarta.
Wacana kerja sama Anies dan PDIP mencuat setelah momen saling puji ‘menarik’. Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga lantas mengungkap hitung-hitungan politik jika PDIP mengusung Anies bersama dengan kadernya di Pilkada Jakarta.

“Pak Anies memang jadi satu hal yang seksi, Mbak Puan sudah sampaikan menarik, tapi coba teman-teman berpikir begini, kemarin Pak Anies hampir mengimbangi suara pasangan 02 di pemilihan presiden di Jakarta, kalau saya tidak salah tertinggal tidak terlalu jauh. Ini mungkin perhitungannya bahwa kalau Pak Anies kan mantan pasangan 01 ya dengan kita pasangan 03 tentu suaranya lebih tinggi dari pada 02,” kata Eriko di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/6).

Namun, Eriko meragukan hitungan matematika itu merupakan gambaran realitas di Jakarta. Anggota DPR ini lantas menjelaskan lebih jauh terkait dampak jika Anies bersama PDIP.

“Tapi apakah hitungan matematika itu bisa berjalan seperti itu juga di Jakarta? Kan belum tentu. Coba kita lihat misalnya Pak Anies didukung oleh pendukung-pendukungnya, apakah kalau bersama dengan calonnya PDIP, misalnya siapa? Misalnya yang lagi heboh dengan Charles Honoris, sekarang saya tanya, apakah yang mendukung Pak Anies akan tetap dukung Pak Anies? Apakah yang dukung PDIP akan tetap dukung PDIP? Ini kan belum tentu,” jelasnya.

Peluang PDIP bersama dengan Anies di Pilkada Jakarta 2024 masih terbuka lebar. Namun, menurut Eriko, ini harus dihitung secara matang. “Dalam politik benar, yang tidak mungkin hanya menghidupkan orang mati, yang lain apa saja masih memungkinkan, tapi ini kan harus dihitung betul, ini yang kami sedang hitung betul, bahwa peluang itu ada, yes, tapi apakah itu pasti terjadi?” imbuhnya.

Anies Baswedan dan Puan Maharani saat keduanya menjabat menteri kabinet Presiden Jokowi jilid pertama. (Agung Pambudhy/detikcom)

Oleh sebab itu, Eriko menegaskan pihaknya sampai sekarang masih menguji usulan nama Anies. Selain melakukan survei, Eriko menyebutka, PDIP menanyakan ini ke akar-akar rumput.

“Oh kalkulasi politik tentu, tadi sudah saya sampaikan ‘Oh kalau ini bersama dengan ini secara matematika unggul’, betul, tapi apakah seperti itu? Apakah hitungan matematika ini sama dengan hitungan rakyat? Kan belum tentu, harus disurvei. Pertama itu, kedua kami harus tanya di tingkat ranting, anak ranting, di tingkat RT/RW, apakah betul menginginkan pasangan Anies dengan kami? Itu hitungan,” ujar dia.

Lebih jauh, Eriko juga memberi gambaran jika nama-nama yang sudah berkiprah di nasional disandingkan dengan Anies Baswedan. Dia mengatakan nama-nama itu juga harus dihitung dengan baik.

“Banyak teman-teman sampaikan gimana Pak Andika, salah satu calon Pak Andika, Pak Andika itu kan mantan Panglima TNI, tingkatannya nasional, betul ya, apakah beliau juga mau menjadi wakil? Apakah itu layak menjadi wakil juga? Contoh yang sudah disampaikan Pak Sekjen PDIP (Hasto Kristiyanto), Ibu Tri Rismaharini, apakah cocok menjadi wakil? Dengan tingkat yang sudah nasional seperti itu, sama seperti Pak Anies juga pernah menteri, apakah sama levelnya menjadi wakil? Apakah itu wajar? Ini harus dihitung dengan betul,” tuturnya.

“Kalau tadi misalnya antara Pak Anies dengan Charles Honoris, itu mungkin masih wajar, secara usia atau apa. Dengan Pak Pramono Anung yang sudah disampaikan Pak Sekjen, apakah wajar Pak Pramono Anung menjadi wakil? Jadi benar-benar ini masih untuk dihitung untuk Jakarta. Karena calon calonnya mumpuni, Ibu Tri Risma, Mas Andika,” lanjut dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *