Maulana Ilhami Fawdi – detikNews
Rabu, 24 Jul 2024 13:52 WIB
Kabupaten Bekasi – Asep Saepudin (43) sempat dua kali diracun tapi gagal hingga akhirnya dibunuh oleh istri, anak, dan pacar anaknya. Keluhan Asep soal ‘keracunan’ ini sempat diketahui adiknya yang bernama Yudi.
Ditemui detikcom di rumahnya di Kampung Serang, Desa Taman Rahayu, Setu, Kabupaten Bekasi, Selasa (23/7). Yudi sempat mengira Asep keracunan karena minuman sudah kedaluwarsa.
“Almarhum sempat cerita saya minum (menyebut merek minuman jus) mual, muntah. Saya kira itu karena expired aja,” kata Yudi.
Yudi baru mengetahui percobaan meracuni korban ini dari keterangan polisi. Yudi mengatakan para tersangka dua kali mencoba meracuni korban tetapi gagal pada saat itu.
“Tapi dari penyidik sudah ada 2 kali diracun. Pertama, pakai susu soda dan (minuman jus) hari Senin, almarhum nggak kepikiran diracun karena semua baik-baik aja,” imbuh Yudi.
Yudi sendiri mengetahui kakaknya meninggal dunia pada Kamis (27/6) pagi hari. Dia dikabari oleh keluarga Juhariah (45), istri dan sekaligus tersangka pembunuhan Asep Saepudin.
Saat datang ke rumah duka di Setu, Kabupaten Bekasi, Yudi melihat jenazah Asep sudah kaku. Dia juga melihat kejanggalan pada wajah almarhum saat itu.
“(Kondisi jenazah) sudah kaku, saya lihat badannya membengkak sama ada memar di mata, bibirnya sobek. Itu (jenazah) di depan tv ruang tamu, emang almarhum biasanya tidur di situ, dia masih pakai kaos oblong sama celana kolor biasa,” katanya.
Dua Kali Diracuni
Asep Saepudin (43) tewas dibunuh oleh istrinya sendiri, anak kandung, dan pacar anaknya. Para pelaku sempat mencoba meracuni korban sebanyak dua kali sebelum akhirnya membunuh korban.
“Para pelaku sebelumnya mencoba meracuni korban dengan sabun liquid yang dicampur dengan minuman, tetapi gagal,” kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Twedi Aditya Bennyahdi kepada wartawan, Senin (22/7).
Hingga kemudian, korban dieksekusi oleh pelaku bernama Hagistko Pramada (22), yang merupakan pacar anak korban bernama Silvia Nur Alfiani (22). Korban dieksekusi dengan cara dicekik hingga dipukul helm.
“Korban dicekik dan dianiaya hingga meninggal dunia,” imbuh Twedi.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Gogo Galesung mengungkapkan bahwa awalnya para pelaku berniat membunuh korban dengan meracuninya. Tersangka Silvia dua kali mencoba meracuni bapaknya dengan sabun liquid.
“Yang pertama itu anaknya itu mau meracuninya pakai sabun liquid dicampur susu, tetapi gagal. Alasannya nggak tega,” kata Gogo.
Pada kesempatan kedua, akhirnya Silvia memberanikan diri meracuni ayahnya itu. Namun korban saat itu selamat dari maut.
“Selanjutnya, pada tanggal 24 Juni, dia racik dengan sabun liquid ke minuman jus, sempat terminum dan muntah-muntah, tapi enggak lewat, gagal,” ungkapnya.
Akhirnya, pada Kamis (27/7) malam, tersangka Hagistko mengeksekusi korban. Korban dibunuh saat sedang tidur.
“Korban dicekik oleh tersangka HP, lalu kepalanya dihantam dengan menggunakan helm,” kata Kapolsek Setu AKP Ani Widayati.