Aulia Damayanti – detikFinance
Kamis, 07 Jul 2022 06:30 WIB
Jakarta – Pelaku usaha ternyata masih ‘sakit’ akibat pandemi COVID-19. Buktinya banyak ruko yang tutup akibat menurunnya penjualan di pusat perbelanjaan produk elektronik di Jakarta Barat. Padahal dulu pusat perbelanjaan ini ramai pengunjung.
Sejak awal pandemi melanda berbagai macam kebijakan dikeluarkan pemerintah untuk menahan lonjakan kasus harian COVID-19. Salah satunya larangan untuk masyarakat beraktivitas hingga pembatasan di tempat umum termasuk mal atau pusat perbelanjaan yang membuat pelaku usaha terkena dampaknya.
Berdasarkan pantauan detikcom, Rabu (6/7/2022), aktivitas di pusat perbelanjaan itu tak ramai seperti biasanya. Para pegawai toko antusias ketika ada pengunjung yang masuk dan berlomba menawarkan produknya, sembari menyerukan suara mereka yang khas sebagai pedagang.
“Boleh kak cari apa? Handphone apa? Lihat-lihat atau tanya-tanya dulu nggak apa-apa kak,” begitu sambutan penjaga kios.
Hal itu juga dilakukan oleh pemilik atau pegawai toko laptop. “Boleh kak tanya dulu mau cari laptop apa? Atau service?” ujarnya.
Pusat perbelanjaan ini dominan dengan penjual handphone dibandingkan laptop. Sejumlah orang berdiri di depan kios handphone atau tempat servis handphone, tetapi memang tidak banyak. Pada lantai dasar, juga sudah terlihat beberapa toko tutup dan dituliskan kalau ruko itu disewakan. Meskipun di lantai dasar ini memang tidak banyak ruko yang tutup.
Namun ketika naik ke lantai berikutnya, yakni 1, 2, 3 hingga terakhir lantai 4, terlihat pemandangan rolling door toko berwarna putih tulang yang banyak tertutup. Saat menelusuri lantai 2, hanya bagian belakang pusat perbelanjaan produk elektronik di Jakarta Barat itu saja yang banyak tutup.

Ketika naik ke lantai 3, tak jauh dari eskalator di tengah mal terlihat banyak ruko-ruko yang tutup. Di lantai 4 juga demikian, hingga ke food court juga beberapa penjual makanan dan minuman kosong.
Saat ditelusuri, kebanyakan toko-toko ini disewakan oleh pemiliknya. Kemudian saat melihat-lihat toko apa saja yang tutup, rata-rata penjual aksesoris HP.
“Iya banyakan sih di lantai-lantai atas itu, efek pandemi, trafik turun, pada tutup. Kebanyakan memang toko aksesoris sih. Pokoknya lantai 1 ke atas sudah banyak yang tutup, atau pindah, atau nggak sewa lagi,” ungkap Chandra pegawai salah satu toko handphone di sana.
Meski begitu, dia mengatakan situasi saat ini sudah lebih baik dibandingkan dengan pada saat masih banyak pembatasan. “Dulu itu semua kan hampir tutup, kalau kita ga tutup tapi banyak yang tutup. Di sini sekarang lebih ramai dibandingkan tempat lain,” ujarnya.
Harga Sewa Ruko
Pemilik toko laptop bernama Yunyun mengatakan, toko-toko yang tutup di lantai dasar karena efek pandemi COVID-19. Pelaku usaha banyak yang tidak melanjutkan sewanya, karena ketidakmampuan untuk membayar.
“Sewa di sini di depan ya terus besar ya mahal Rp 300 juta per tahun. Kalau kondisinya seperti waktu itu, ya orang banyak tidak lanjut sewanya,” ungkapnya.
Pegawai toko handphone di lantai 3 pusat perbelanjaan itu, mengatakan bahwa variasi harga sewa ruko memang berbeda-beda sesuai luas toko hingga lokasi.
“Kalau di ujung-ujung gini kecil Rp 25 juta per tahun. Ada juga yang Rp 40 juta per tahun. Kalau yang besar dari di depan mungkin bisa Rp 100 juta, tutupnya.