POLITIK

Prabowo: Kader Saya Juga Banyak Diambil Partai Lain 

Ketum Gerindra Prabowo Subianto sebut kadernya juga banyak yang diambil partai lain.

Selasa 31 Oct 2023 07:56 WIB

Rep: Febryan A/ Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto merespons pernyataan PDIP yang mengaku sedih usai Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres pendampingnya. Menurut Ketua Umum Partai Gerindra itu, fenomena seorang kader meninggalkan partai politik merupakan hal biasa dalam negara demokrasi. 

“Ini kan proses demokrasi, saya juga banyak kader saya yang diambil pihak lain, ya kita baik-baik aja, ya kan. Kan kita satu bangsa, satu negara,” kata Prabowo kepada wartawan saat menghadiri acara peresmian Posko Pemilih Prabowo-Gibran (Kopi Pagi) di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (30/10/2023). 

Prabowo tak mau ambil pusing terhadap kritikan PDIP yang menyebut Gibran tidak memberikan contoh baik kepada anak muda lantaran loncat dari jabatan wali kota Solo ke posisi cawapres. Prabowo meminta agar pencalonan Gibran tidak dilihat dari sisi negatif. 

“Ya yang penting rakyat yang menilai ya (soal pencalonan Gibran). Kita jangan ambil negatifnya, kalau menurut saya,” kata Prabowo. 

Presiden Jokowi dan putranya, Gibran Rakabuming Raka, merupakan kader PDIP. Usai Gibran didaftarkan sebagai cawapres Prabowo, DPP PDIP menyatakan keanggotaan Gibran telah berakhir secara de facto. 

Pada Ahad (29/10/2023), Sekretaris PDIP Hasto Kristiyanto menyebut partainya dalam suasana sedih karena Presiden Jokowi dan keluarganya meninggalkan partai demi Gibran sebagai cawapres.

“PDI Perjuangan saat ini dalam suasana sedih, luka hati yang perih, dan berpasrah Tuhan dan rakyat Indonesia atas apa yang terjadi saat ini,” ujarnya. 

Hasto menyebut, pengurus ranting dan anak ranting PDIP banyak yang masih tidak percaya bahwa Presiden Jokowi dan keluarganya meninggalkan partai. Sebab, seluruh elemen partai telah memenangkan Jokowi dan keluarganya dalam lima pilkada dan dua pilpres. 

“Kami begitu mencintai dan memberikan privilege yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga. Namun kami ditinggalkan karena masih ada permintaan lain yang berpotensi melanggar pranata kebaikan dan konstitusi,” ujar Hasto.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *